UIN Alauddin Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menambah deretan guru besar melalui pengukuhan Prof. Dr. Abdullah Abdul Thalib, S.Ag., M.Ag., sebagai Guru Besar dalam bidang Teologi Sosial pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Prosesi pengukuhan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa di Auditorium UIN Alauddin Makassar, pada Rabu20 Agustus 2025.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Abdullah mengusung tema “Tauhid sebagai World View: Teologi Cinta dalam Kehidupan Sosial”. Ia menghadirkan perspektif baru mengenai tauhid yang selama ini lebih dominan dipahami dalam dimensi teologis dan ritual semata. Dengan pendekatan teologi cinta, tauhid dimaknai sebagai landasan etis dan sosial yang menyeluruh.
Kebaruan dari gagasan ini terletak pada rekonstruksi tauhid sebagai world view yang tidak hanya menegaskan keesaan Tuhan, tetapi juga membentuk sistem nilai yang mengarahkan cara pandang serta sikap manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Lebih jauh, tauhid diposisikan sebagai basis dalam menjawab isu-isu sosial kontemporer, termasuk martabat kemanusiaan, keadilan sosial, solidaritas, dan ekologi—dimensi-dimensi yang kerap luput dalam kajian teologis konvensional.
“Tauhid pada hakikatnya selalu memancarkan sejuta cahaya yang menembus jantung makrokosmos melalui pencerahan intelektual, cahaya kemanusiaan dan persaudaraan, serta cahaya keadilan dan kejujuran. Orang yang benar-benar bertauhid akan melahirkan konsep cinta yang bersenyawa, sebagaimana peredaran darah dari jantung menuju hati—itulah gerakan rotasi tauhid dalam diri manusia,” ungkap Prof. Abdullah dalam pidatonya.
Suasana pengukuhan berlangsung khidmat bercampur haru. Saat Prof. Abdullah, yang akrab disapa La Dolla di kampung halamannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tuanya, hadirin pun larut dalam suasana emosional. Dengan suara bergetar, ia menceritakan perjalanan hidupnya sebagai anak kelima dari sebelas bersaudara.
Ia mengingat pesan penuh pengorbanan dari sang ayah yang pernah berkata, “Tidak apa-apa saya tinggal di bawah kolong rumah, yang penting engkau sekolah.” Kisah itu membuat suasana pengukuhan semakin haru, menegaskan bahwa capaian akademik setinggi Guru Besar lahir dari doa, kerja keras, dan pengorbanan keluarga.
Dengan pengukuhan ini, UIN Alauddin Makassar kembali menegaskan perannya sebagai pusat keilmuan Islam yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada upaya menghadirkan nilai-nilai teologis yang kontekstual dan berdaya guna bagi masyarakat luas.