UIN Online - Sosok seperti Prof Dr H Abustani Ilyas di hadapan civitas akademika Fakultas Dakwah dan Komunikas (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, tentu bukan tokoh yang asing.Meraih prestasi seperti sekarang ini tentu bukan berawal dari hal yang mudah. Profesor yang terbilang muda ini membagi sedikit perjalanan hidupnya semasa kuliah dulu pada reporter Flash, Rabu (25/5/2011)."Saya kuliah memang berorientasi pada keilmuan belum terfikir bisa seperti sekarang ini. Karena saya berfikir pekerjaan yang paling mulia menjadi tenaga pendidik, "ujar Prof Abustani.Menurut salah sorang syekh, ilmu merupakan jalan dalam rangka mencapai hakikat kebahagian dunia dan akhirat adalah mengajar. Inilah menjadi dasar Prof Abustani memilih jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)."Memilih Fakultas Tarbiyah dan Keguruan juga keinginan orang tua saya. Mereka ingin anaknya menjadi tenaga pengajar bahasa arab,"Guru besar FDK ini lebih memfokuskan dirinya dalam mencari ilmu ketimbang memasuki organisasi ekstra dan intra."Untuk mengikuti kegiatan organisasi ekstra dan intra saya hanya sebatas mengenalnya saja. Saya ingin benar-benar fokus pada penvaria ilmu," ajar ayah lima anak ini.Pada tahun 1991, buah hati Drs H Muhammad Ilyas Salewa dan Hj Khadijah Juddah bisa menyelesaikan kuliahnya di FTK dengan kelulusan cumlaude."Kesyukuran saya dalam menimba ilmu, orang tua selalu mendukung saya sehingga semua biaya living cost, SPP, dan semua prasarana mereka siapkan. Mungkin karena mereka seorang guru sehingga mereka memahami kebutuhan anak sekolah," terang ayah Fuad Hadiy Abustani.Seminggu sebelum mengikuti ujian munakasa, Prof Abustani mengikuti pendidikan kader ulama (PKU) selama dua tahun yang diadakan oleh Propinsi Sulawesi Selatan.Tahun 1992, pria asal bone ini menikah dengan Dra Hj Musyafirah Said pada tanggal 5 Oktober sekaligus ia terangkat sebagai dosen di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.Tahun 1993, ayah lima anak ini mengambil gelar masternya di IAIN Alauddin Makassar dengan jurusan kajian keislaman/ hadis."Ketika saya mendaftar saat ini ada 80-an yang ikut tes dari berbagai instansi dan saat itu hanya empat orang dari IAIN Alauddin. Banyak senior yang ikut dan saat itu saya yang termuda," ujar pria kelahiran 1966.Lanjut Prof Abustani, Bukan karena pangkat atau jabatan, apa yang saya laukan murni mencari ilmu. Tapi rasa disiplin yang masih objektif berbekas dipikiran.Tahun 1997, ayah Muthiah Abustani mengambil gelar doktornya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta."Saya akui saat berada disana, saya tinggal dan hidup dilingkungan yang berbeda, dengan bekal integrasi dan sosialisasi deri teman-teman saat di di PPS IAIN Alauddin saya bisa terbantu. Tapi banyaknya aspek-aspek kultur yang berbeda, budaya sopan santun lebih dikedepankan," terang Prof Abustani.Dengan usia 44 tahun, menjadi guru besar yang tergolong muda tentu tidaklah muda, Hal itupula yang dirasakan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini."Untuk mancapai guru besar, saya bukanlah yang tercepat karena saya terlambat sembilan tahun setelah tahun 2000 menyelesaikan S3 saya," ujarnya."Ini tidak terlepas dari pangkat saya yang masih golongan 3C. Sehingga saya harus mengumpulkan karya ilmiah sampai memenuhi standar," ujar ayah Fuliah Al Haq Abustani.Dengan judul penelitian kritik ilmu hadis: study komparatif dimensi praktis ulama mutaqaddimin dan dimensi teoritis ulama mutaakhirin, kakak Husnul fahimah Ilyas M Pd ini berhasil meraih gelar guru besarnya pada Apri 2009.Mei 2011 Prof Dr H Abustani Ilyas M Ag dikukuhakan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr H A Qadir Gassing HT MS di rapat senat terbuka luar biasa sebagai guru besar ilmu hadis di Fakultas Dakwah dan Komunikasi"Apa yang saya raih sampai saat ini tidak terlepas dari background keluarga orang tua saya yang menjadi pengasuh dan kepala sekolah di pesanten As'adiyah. Menurutnya sekolah yang terbaik adalah agama," ujar pria kelahiran 30 Nopember. (*)Data Diri:* Nama: Prof Dr H Abustani Ilyas M Ag* Tempat tanggal lahir: Kajuara Bone, 30 Nopember 1966* Istri: Dra Hj Musafirah Said* Anak: 5 (lima) Fuad Hadiy Abustani, Muthiah Abustani, Muflihah Abustani, Diah Abustani, dan Jan Azizah Abustani.* Alamat: Jl Pallantikang Komp. Hasanuddin Blok A No. 15 Sungguminasa, Gowa.