UIN Alauddin Online- Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar laksanakan Kuliah Kerja Lapangan pada Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKL MBKM).
KKL ini berlangsung 5 hari mulai dari Selasa-sabtu (30 Januari hingga 04 Februari 2024), durasi waktu secara real time kegiatan ini 3 SKS dengan jumlah 16 kali pertemuan.
Adapun jumlah mahasiswa yang ikut serta pada kegiatan ini mencapai 72 mahasiswa angkatan 2021 jurusan Aqidah dan Filsafat Islam yang di bagi dalam 7 kelompok dan dibimbing 6 dosen.
Kegiatan KKL ini telah direncanakan dengan sangat matang mulai dari rapat prodi dalam penentuan dosen pembimbing,metode KKL, penentuan tempat, hingga kegiatan saat dilapangan.
Dr M Syaiful M Sos, yang juga merupakan dosen pembimbing Kelompok Museum Balla Lompoa menyatakan KKL ini sebagai momentum untuk mengenali situs sejarah,
"Museum Balla Lompoa sebenarnya kami pilih karena masih kurang familiar di kalangan masyarakat dibandingkan dengan Benteng Rotterdam atau Benteng Somba Opu," tuturnya.
Ia juga mengharapkan agar mahasiswa menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dalam menggali informasi,
"Melalui wawancara ke pengelola atau juru kunci museum mengenai bagaimana nilai-nilai sejarah, kearifan (dalam hal ini filsafat) lokal, serta relasi situs dengan masyarakat setempat," harapnya.
Selain itu sekertaris jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Dr Mubarak Lc M Fil I mengungkapkan kegiatan ini masih perlu pengembangan lebih lanjut dan tetap dipertahankan,
"Melihat kegiatan mata kuliah ini merupakan wadah bagi calon sarjana AFI untuk mengenal dunia lapangan kerja," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, untuk kelompok Museum Balla Lompoa lebih mengarah pada pendekatan lokal wisdom dan memperkenalkan kepada mahasiswa terkait budaya lokal,
"Namun selaku pengelola jurusan masih melihat keterbatasan baik dari sisi dana operasional dan tentu perlu di dukung juga oleh semangat keikhlasan mahasiswa dalam proses kegiatan, kedepannya kegiatan ini mesti lebih berkembang pada tataran internasional," tutupnya.