Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Penyakit Tak Menular Pemicu Utama Kematian
02 Mei 2011
Ahmad Alwy Baharuddin
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
– Penyakit tidak menular dewasa ini menjadi salah satu pemicu utama kematian di Indonesia. Hal ini diungkapkan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin Prof dr H Veny Hadju MPH PhD dalam Kuliah Umum yang digelar Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin (02/05/2011).
Prof Veny mengungkapkan bahwa penyakit infeksi (menular) dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun. Sementara penyakit non infeksi (tidak menular) semakin meningkat. Di samping itu, biaya pengobatannya sangat besar dan waktu untuk penyembuhannya terlalu lama.
“Hal ini harus dipahami oleh tenaga profesi kesehatan saat ini,” ujarnya. Dari seribu orang yang meninggal, 26,9% adalah penderita penyakit stroke, 12,3% hipertensi, dan 10,2% mengidap Diabetes Melitus.
Lebih lanjut Prof Veny menambahkan bahwa tenaga kesehatan harus pintar-pintar melayani pasien, tenaga kesehatan harus ramah seperti yang diterapkan salah satu rumah sakit di Purwakarta.
“Di Purwakarta, Jawa Barat, setiap pagi pasien dibawa ke luar kamar dan dihibur serta diberi ceramah. Jadi mereka, bukan hanya tinggal di kamar, tapi dengan cara itu membuat pasien bisa cepat sembuh,” ujarnya. (*)
Kategori:
Penelitian dan Pengembangan
391
Tags:
Pengabdian Masyarakat
696
Seminar
1.1K
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Rahmatia HL, Syamsuddin AB dan Amiruddin K Resmi Dikukuhkan Sebagai Professor UIN Alauddin Makassar
Next Post
Andi Alfian, Alumni UIN Makassar Terima Penghargaan di Konferensi Internasional di AS
Berita Terbaru
Berita Populer
Rahmatia HL, Syamsuddin AB dan Amiruddin K Resmi Dikukuhkan Sebagai Professor UIN Alauddin Makassar
28 Juni 2025
Andi Alfian, Alumni UIN Makassar Terima Penghargaan di Konferensi Internasional di AS
28 Juni 2025
UIN Alauddin Makassar Resmi Buka Program Magister Manajemen Bisnis Syariah
27 Juni 2025
Dari Pesisir Sinjai ke Panggung Akademik: Prof. Syamsuddin Jadi Guru Besar Ilmu Sosiologi
27 Juni 2025
Mengintegrasikan Nilai Islam dalam Etika Kampus, Prof. Rahmatiah HL Raih Guru Besar
27 Juni 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011