Gambar Peduli Masyarakat Adat, Alumni UIN Alauddin Andi Alfian Raih Beasiswa ke New Zealand

Peduli Masyarakat Adat, Alumni UIN Alauddin Andi Alfian Raih Beasiswa ke New Zealand

UIN Alauddin Online - Andi Alfian, alumni UIN Alauddin Makassar, terpilih sebagai penerima Beasiswa Indonesian Young Leaders Program (IYLP) INSPIRASI 2024 untuk studi singkat ke New Zealand. 

Beasiswa ini didanai langsung oleh New Zealand Ministry of Foreign Affairs and Trade sebagai bagian dari program kerjasama pembangunan internasional di Indonesia.

Sebagai pendiri Sekolah Anak Muda yang mengadvokasi masyarakat adat, Andi Alfian akan mengikuti rangkaian program, dimulai dengan kursus tentang pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Course) yang terbagi dalam dua bagian. 

Bagian pertama SDC telah dimulai pada Juni 2024, yang dibuka dengan sesi Residential Learning secara tatap muka selama dua minggu di Kupang. Bagian SDC kedua akan dilaksanakan secara penuh di New Zealand selama 12 minggu, dimulai pada bulan September hingga Desember 2024.

Berdasarkan keterangan New Zealand UnionAid, “program beasiswa ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang prinsip pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur dan Selandia Baru.” 

Para peserta, termasuk alumni Aqidah dan Filsafat UIN Alauddin ini, akan mempelajari keterampilan riset dengan pendekatan partisipatif dan memahami cara mencapai tujuan pembangunan melalui perspektif lintas isu seperti hak asasi manusia, gender, inklusi sosial, dan dampak lingkungan.

“Salah satu kelebihan di program ini adalah kita diajarkan bagaimana merumuskan program dan pendekatan pembangunan komunitas yang menggunakan perspektif lintas isu, termasuk SDGs, human rights, gender, indigenous knowledge, dan social inclusion,” kata Alfian.

Selain berfokus pada isu Pembangunan Berkelanjutan di dua negara, Indonesia dan New Zealand, program ini juga menyediakan akses pengetahuan terhadap kebijakan, praktik, dan lembaga-lembaga yang relevan di Selandia Baru, termasuk pengenalan pada pendekatan pembangunan Maori dan Perjanjian Waitangi.

“Para peserta mendapatkan kesempatan untuk tinggal di Marae, tempat pertemuan masyarakat adat Maori, dan mengunjungi berbagai organisasi pemerintah serta non-pemerintah, seperti Komisi Hak Asasi Manusia dan Parlemen Selandia Baru,” tulis UnionAid.

Sebelum berangkat ke New Zealand, Andi Alfian mengikuti kursus peningkatan keterampilan Bahasa Inggris untuk tujuan akademik dan profesional yang disediakan oleh UnionAid. 

Tujuannya untuk mendukung para penerima beasiswa dalam berkomunikasi secara efektif di lingkungan internasional, termasuk dalam penulisan laporan riset dan proposal program mereka.

Setelah menyelesaikan pembelajaran SDC bagian kedua di kota Auckland, Selandia Baru, Andi Alfian akan kembali ke Indonesia untuk melaksanakan proyek aksi partisipatif di komunitasnya. Proyek aksi partisipatif ini akan didukung oleh UnionAID, BaKTI, dan tim alumni INSPIRASI.

“Kita akan kembali ke Indonesia untuk mengimplementasikan project yang sudah kita desain selama program beasiswa ini. Di fase implementasi ini, kita akan menerapkan pembelajaran yang telah kita dapatkan dari New Zealand ke dalam aksi pembangunan di Indonesia,” tutur Alfian.

Previous Post FDK UIN Alauddin dan Kemenag Sulsel Bahas Kerjasama Pelatihan Sertifikasi Bimbingan Haji
Next Post Prodi BSA Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Sulbar