Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Nama Rektor Dicatut Penipu
15 November 2010
Muh Rapi
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
- Beberapa guru besar dan dosen bergelar doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menerima SMS besisi Undangan Seminar dan Kongres Dikti.
Anehnya, undangan melalui SMS itu diminta untuk menghubungi Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof Dr Basri Wello MA. Selain diminta untuk menghubungi Koordinator Kopertis Wilayah IX melalui ponsel di nomor 08568589xxx, undangan melalui SMS itu seolah-olah dikirim oleh rektor UIN
Alauddin Prof Dr Azhar Arsyad MA melalui nomor Hp 0813864025xx. Selengkapnya isi SMS: "Prof. ....." Hub "Bpk" Ketua Kopertis" Sulsel Prof. Dr. Basri Wello, MA Hp. 085685894xx ADA UNDANGAN KONGRES DIKTI. Rektor UIN Alauddin Mks. Prof. Dr. H. Azhar Arsyad MA.
SMS berikutnya "Sekarang sudah ditunggu telpnya oleh Bapak Ketua Kopertis Sulsel Prof Dr H Basri Wello MA Hp 085685894xx Dari Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr H Azhar Arsyad MA.
Melalui perbincangan lewat ponsel Dr Amri Tajuddin dengan Mr X, disampaikan bahwa sebanyak 25 orang dosen dari Makassar yang diminta untuk menghadiri undangan seminar di Hotel Borobudur Jakarta dan salah satu yang dipilih adalah Dr Amri.
Setelah itu, Mr X meminta Dr Amri Tajuddin untuk mengambil ongkos pesawat dan okomodasi untuk ke Jakarta melalui ATM. Berpesan pula untuk menelpon Mr X jika sudah tiba di ATM (anjungan tunai mandiri) untuk selanjutnya dipandu untuk menerima uang perjalanan dan akomodasi ke Jakarta.
Dr Susdiyanto juga memiliki pengalaman berbeda dengan Dr Amri Tajuddin. Saat dirinya menerima SMS, Ia menghubungi nomor yang mengatasnamakan rektor UIN. Setelah mendengar suaranya, bukan suara Prof Azhar yang ia kenal, Susdiyanto mulai merasa ada yang tidak benar.
Saat diinformasikan dana mengikuti seminar di Jakarta akan ditransfer travel cheq sebesar Rp 10 juta rupiah melalui ATM, Susdiyanto katakan tidak usah ditransfer, nanti saya langsung ke Kopertis ketemu pak koordinator sekarang. Mr X yang mengatasnamakan rektor UIN itu langsung memutuskan pembicaraan di telpon.
Karena merasa isi SMS itu terasa aneh, sejumlah guru besar dan dosen yang bergelar doktor diantaranya, Prof Dr Hasyim Aidid, Dr Amri Tajuddin, serta Dr Hasaruddin, Dr Susdiyanto langsung mengkonfirmasi hal tersebut ke staf rektor UIN, Muh Rapi mempertanyakan kebenaran SMS tersebut.
Setelah dicek nomor ponsel pengirim SMS, dipastikan bukan nomor ponsel Rektor UIN dan menandakan bahwa nama rektor UIN Pro Azhar dicatut oleh seseorang. Begitupula saat kami konfirmasikan langsung pada koordinator Kopertis Wil IX Prof Dr Basri Wello melalui ponselnya mengatakan kalau itu penipuan.
Menurut Prof Basri Wello SMS seperti itu sudah sering dikirim oleh seseorang yang mengatasnamakan dirinya. "Sudah sering ada SMS seperti itu, mengatasnamakan Kopertis Wilayah IX dan nama saya. SMS itu tidak betul dan dikirim orang yang tidak bertanggungjawab," ujar Prof Basri Wello.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post
Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK
Berita Terbaru
Berita Populer
Dharma Wanita UIN Alauddin Makassar Berbagi Kasih dalam rangka HUT Dharma Wanita dan Hari Ibu
23 Desember 2024
AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
23 Desember 2024
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
20 Desember 2024
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
20 Desember 2024
Skandal Uang Palsu: Rektor UIN Alauddin Pecat Dua Pegawai dengan Tidak Hormat
20 Desember 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011