Gambar Menanamkan Nilai-Nilai Pluralitas Terhadap Peserta Didik

Menanamkan Nilai-Nilai Pluralitas Terhadap Peserta Didik

UIN Online – Basnan Said SAg MAg berusaha menanamkan nilai-nilai pluralitas terhadap peserta didik. Hal ini tercermin dari penyusunan disertasinya dalam meyelesaikan studinya untuk meraih gelar Doktor, Senin (28/03/2011) malam.

Dengan disertasi yang berjudul Pendidikan Plural Analisis Kritis Penanaman Nilai-Nilai Pluralitas Terhadap Peserta Didik, Basnan Said berhasil lulus dengan nilai Amat Baik (94,5/ A) sebagai doktor dalam Bidang pendidikan.

Isi disertasi ini mencoba mencari solusi atas sejumlah permasalahan di tanah air terkait munculnya sejumlah konflik yang mengatasnamakan agama. Agama terlalu mudah dikambinghitamkan oleh segelintir orang untuk meraih cita-cita yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya.

“Agama harus dipahami secara total oleh masyarakat termasuk para generasi muda khususnya bagi peserta didik dan lembaga pendidikan mana pun. Agama tidaklah boleh dipahami secara total atau parsial,” katanya ketika menyampaikan isi disertasinya pada promosi doktor.

Tujuan penelitian ini, pertama membangun persepsi positif tentang makna dan hakikat pluralisme sebagai tujuan situasi alamiah yang pasti terjadi sepanjang kehadiran manusia.

Kedua, kata Basnan Said, mengkaji kurikulum agama Islam yang diajarkan selama ini. Sekolah-sekolah menengah diduga tak mengajarkan makna pluralisme pada tingkat siswa dan guru itu sendiri.

Materi ini disajikan dengan mengutip sejumlah ayat-ayat al-Qur’an dan hadis rasulullah SAW tentang anjuran bersikap toleran atas nama manusia dan persaudaraan. Selain itu poin akidahnya meliputi sejarah para nabi dan rasul beserta risalah-risalahnya yang dibawa oleh mereka dan tidak membawa pertentangan antara satu ama lainnya.

Sementara aspeek akhlaknya menekankan pada pengertian perilaku-perilaku terpuji dan amal shaleh. Untuk bidang fiqih, mata pelajaran agama ini memfokuskan pada upaya memahami ibadah-ibadah sosial, bentuk-bentuk kerjasama muamalah yang tidak eksklusif, dan tentu sifat tolong menolong tanpa diskriminasi.

Implikasi penelitian ini adalah pertama, diharapkan memberi kontribusi bagi guru/pendidik dalam mengajarkan Islam yang inklusif kepada anak didik khususnya penanaman nilai-nilai agama yang damai dan bersahabat.

Kedua sebagai pedoman dalam mengajarkan Islam yamg damai melalui pendekatan formal. Dan, ketiga mewujudkan Islam sebagai ajaran damai lil-rahmatan lil alamin sekaligus mematahkan anggapan negatif bahwa Islam agama yang sarat dengan radikalisme dan penuh
kekerasan seperti yang dituduhkan oleh pihak-pihak tertentu beberapa tahun terakhir ini. (*)
Previous Post Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
Next Post Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .