Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Menanamkan Nilai-Nilai Pluralitas Terhadap Peserta Didik
29 Maret 2011
Suryani Musi
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
– Basnan Said SAg MAg berusaha menanamkan nilai-nilai pluralitas terhadap peserta didik. Hal ini tercermin dari penyusunan disertasinya dalam meyelesaikan studinya untuk meraih gelar Doktor, Senin (28/03/2011) malam.
Dengan disertasi yang berjudul Pendidikan Plural Analisis Kritis Penanaman Nilai-Nilai Pluralitas Terhadap Peserta Didik, Basnan Said berhasil lulus dengan nilai Amat Baik (94,5/ A) sebagai doktor dalam Bidang pendidikan.
Isi disertasi ini mencoba mencari solusi atas sejumlah permasalahan di tanah air terkait munculnya sejumlah konflik yang mengatasnamakan agama. Agama terlalu mudah dikambinghitamkan oleh segelintir orang untuk meraih cita-cita yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya.
“Agama harus dipahami secara total oleh masyarakat termasuk para generasi muda khususnya bagi peserta didik dan lembaga pendidikan mana pun. Agama tidaklah boleh dipahami secara total atau parsial,” katanya ketika menyampaikan isi disertasinya pada promosi doktor.
Tujuan penelitian ini, pertama membangun persepsi positif tentang makna dan hakikat pluralisme sebagai tujuan situasi alamiah yang pasti terjadi sepanjang kehadiran manusia.
Kedua, kata Basnan Said, mengkaji kurikulum agama Islam yang diajarkan selama ini. Sekolah-sekolah menengah diduga tak mengajarkan makna pluralisme pada tingkat siswa dan guru itu sendiri.
Materi ini disajikan dengan mengutip sejumlah ayat-ayat al-Qur’an dan hadis rasulullah SAW tentang anjuran bersikap toleran atas nama manusia dan persaudaraan. Selain itu poin akidahnya meliputi sejarah para nabi dan rasul beserta risalah-risalahnya yang dibawa oleh mereka dan tidak membawa pertentangan antara satu ama lainnya.
Sementara aspeek akhlaknya menekankan pada pengertian perilaku-perilaku terpuji dan amal shaleh. Untuk bidang fiqih, mata pelajaran agama ini memfokuskan pada upaya memahami ibadah-ibadah sosial, bentuk-bentuk kerjasama muamalah yang tidak eksklusif, dan tentu sifat tolong menolong tanpa diskriminasi.
Implikasi penelitian ini adalah pertama, diharapkan memberi kontribusi bagi guru/pendidik dalam mengajarkan Islam yang inklusif kepada anak didik khususnya penanaman nilai-nilai agama yang damai dan bersahabat.
Kedua sebagai pedoman dalam mengajarkan Islam yamg damai melalui pendekatan formal. Dan, ketiga mewujudkan Islam sebagai ajaran damai lil-rahmatan lil alamin sekaligus mematahkan anggapan negatif bahwa Islam agama yang sarat dengan radikalisme dan penuh
kekerasan seperti yang dituduhkan oleh pihak-pihak tertentu beberapa tahun terakhir ini. (*)
Kategori:
Pendidikan dan Pengajaran
1.9K
Tags:
Kegiatan Kampus
4.5K
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
Next Post
Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .
Berita Terbaru
Berita Populer
Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
10 Juli 2025
Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .
10 Juli 2025
Rapat Pimpinan FKIK Bahas Strategi Pencapaian IKU di Ruang Senat Fakultas
10 Juli 2025
Sertijab UIN Alauddin, Prof. Arskal Dorong Penguatan Kolaborasi dan Pengembangan SDM
10 Juli 2025
Akademisi UIN Alauddin Makassar Wakili Indonesia Timur sebagai Asesor Nasional Ma’had Aly
10 Juli 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011