UIN Alauddin Online - Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar melakukan pelacakan jejak sejarah dan mengeksplorasi masjid tua hingga Istana Luwu, Sulawesi Selatan.
Mereka melakukan penelusuran sumber sejarah ke Masjid Tua Jerra'E Allakuang di Sidrap, Masjid Jami' Tua Kota Palopo, serta ke Istana Luwu.
Penelusuran pertama ke Masjid Tua Jerra'E Allakuang di Sidrap. Masjid ini terletak di Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae yang merupakan Masjid pertama dan tertua di wilayah Ajatappareng serta salah satu Masjid tertua yang ada di Sulawesi Selatan yang didirikan pada tahun 1016 H atau tahun 1609 M oleh Addaowang Sidenreng "La Patiroi" yang terkenal dengan Addaowang Terakhir (VII) sekaligus merupakan Addatuang Sidenreng yang pertama.
Saat itu Allakuang merupakan pusat pemerintahan kerajaan Sidenreng dan pada saat itu pula rakyat kerajaan mulai memeluk agama Islam.
Penelusuran selanjutnya ke Masjid Jami' Tua Kota Palopo yang dibangun sekitar tahun 1603 M oleh Pong Mante atau kurang lebih 400 tahun yang lalu. Sampai sekarang Masjid ini hampir semuanya masih sama dengan bangunan aslinya dari konstruksi batu yang saling mengait dengan luas persegi +12 m x 12 m.
Menurut Sejarah, Islam masuk di Tana Luwu diantaranya melalui seorang Ulama besar dari Minangkabau yang kemudian bergelar Datuk Sulaiman dan dikebumikan di Malangke.
Masjid ini dibangun dekat kawasan Istana Datu Luwu. Masjid Jami dibangun dengan konstruksi batu. Konon dahulu dibangun hanya dalam waktu 77 hari dan setiap batu direkatkan dengan putih telur.
Penelusuran terakhir di Istana Datu Luwu kurang lebih 50 meter dari Masjid Jami' ua Palopo. Di dalam istana, ada dua bangunan, yang satu bergaya arsitektur khas Eropa dan di sebelah kirinya miniatur Saoraja atau rumah yang ditempati keturunan raja (kaum bangsawan).
Kedua bangunan itu berisikan beberapa peninggalan sejarah Luwu. Bangunan khas Eropa ini berdominasi warna hijau untuk pintu, serta kusen pada pintu dan jendela.
Temboknya dicat putih polos, warna emas juga terlihat mendominasi sela-sela jendela. Di depannya terdapat halaman yang dihiasi beberapa bunga dan tiang bendera. Saoraja terbuat dari kayu dengan warna cat dasar coklat tua dan warna emas pada beberapa bagian tangga.
https://spi.fah.uin-alauddin.ac.id/berita/detail_berita/20670/11