Gambar Launching Buku Refleksi 75 Tahun Prof Dr Andi Rasdiyanah

Launching Buku Refleksi 75 Tahun Prof Dr Andi Rasdiyanah

UIN Online ? Diusianya yang ke-75 tahun, Prof Dr Hj Rasdiyanah mendapat kado istimewa dari universitas yang pernah ia pimpin selama dua periode lamanya, ketika masih bernama IAIN Alauddin. Pada hari Kamis, (22/07/2010) bertempat di ruang senat universitas gedung rektorat lantai empat, Kampus II UIN Alauddin Makassar di Samata, Gowa, di launching buku biografi ?Refleksi 75 Tahun Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah, Meneguhkan Eksistensi Alauddin?. Sosok Prof Rasdiyana, adalah tokoh yang riwayat hidup dan dan jejak perjuangannya pantas untuk direkam dalam dalam buku kenang ? kenangan karena dalam perspektif tertentu, ketokohan dan keteladanan Prof Ras (begitu beliau akrab disapa) dibidang agama, akademik dan sosial ? budaya dapat disejajarkan dengan sejumlah tokoh lainnya pada tingkat nasional. Buku biografi Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah, diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar bekerjasama Pustaka al-Zikra pada bulan Mei 2010. Buku setebal 239 halaman itu dieditori oleh Waspada Santing bersama Mohd. Sabri AR. Buku ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama, Diantara ulama dan umara, bagian kedua, Identifikasi kepemimpinannya, bagian ketiga Dalam persepsi para koleganya, bagian keempat Apresiasi Mahasiswanya, dan bagian kelima rekam pengabdian dalam gambar. Sejumlah kolega dan tokoh memberikan kontribusinya dalam penerbitan buku biografi tersebut. Mereka adalah saksi hidup yang mengenal baik sosok Prof Rasdiyanah, baik ia sebagai birokrat, akademisi maupun sebagai tokoh perempuan yang pernah berkiprah pada pentas nasional. Professor Andi Rasdiyanah, selain pernah memimpin IAIN Alauddin Makassar selama dua periode lamanya, ia juga pernah menjabat sebagai Dijen Kelembagaan Perguruan Tinggi Islam, Departemen Agama RI. Apa Kata Mereka Tentang Prof Rasdiyanah? Seperti apa persepsi, pandangan para tokoh-tokoh tersbut, berikut dikemukakan tanggapan orang?orang yang ada disekitar wanita yang pernah menjadi orang nomor satu di IAIN Alauddin ini. Prof Dr Ir H Ahmad Amiruddin (Mantan rektor Unhas, mantan Gubernur Sulsel, dan mantan Wakil Ketua MPR RI) ?Andi Rasdiyanah patut dijuluki srikandi dari selatan. Dialah wanita pertama dari kawasan timur Indonesia yang berhasil memimpin perguruan tinggi Islam negeri, yang ketika itu masih bernama IAIN Alauddin Ujung Pandang. Meski kepemimpinan Andi Rasdiyanah mendapat kontroversi, saya yang waktu itu menjabat sebagia gubernur dan mantan rektor harus bersikap dan menetapkan keputusan secara arif. Bagi saya, pria dan wanita diciptakan Tuhan dengan kodrat dan keistimewaan masing ? masing. Dengan pertimbangan itulah saya mendukung dan menyetujui Andi Rasdiyanah menjadi rektor IAIN Alauddin, meski waktu itu belum menjadi guru besar tapi kapasitasnya dan kapabilitasnya sebagai seorang ilmuan tidak diragukan lagi.? Prof Dr H Azhar Arsyad MA (Alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin, sekarang Rektor UIN Alauddin Makassar) ?Dua periode Andi Rasdiyanah memangku jabatan Rektor IAIN Alauddin (1985-1993). Saya banyak belajar bagaimana dia menahkodai Alauddin. Kepemimpinannya ?metro kharismatik,? yakni kombinasi antara pikirannya yang modern dan visioner dengan posisinya sebagai seorang ibu. Kepemimpinan yang ditampilkannya anyaman antara birokrat, intelektual dan ibu sekaligus. Tidak sedikit masalah dan dinamika saat dia memimpin IAIN, diselesaikan dengan cara yang lembut, welas asih, dan penuh aura keibuan.? Prof Dr H Abd Muin Salim MA (Alumni Fakultas Syariah IAIN, Rektor UIT Makassar) ?Bagi saya, Ibu Ras itu bukan hanya seorang tokoh wanita dan pemimpin, tapi juga seorang ibu, dunia dan akhirat. Ibu di dunia karena beliau senantiasa memberikan arahan dan bimbingannya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang. Ibu di akhirat, karena disiplin ilmu yang beliau tanamkan bisa membawa keselamatan hidup di akhirat.? Chaeruddin B (Alumnus Faklultas Tarbiyah IAIN Makassar, Dosen Faklutas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar) ?Dalam mendidik putra ? putrinya, beliau sangat demokratis dan bijak. Tidak pernah memaksakan kehendak dalam pendidikan, termasuk dalam memilih perguruan tinggi dan jurusan. Beliau sebatas hanya memberikan arahan dan nasehat, keputusan akhir diserahkan kepada putra ? putrinya.? Saat ini, buku biografi Prof Rasdiyanah sementara di launching dengan menghadirkan sejumlah kontributor penulis, diantaranya Marwan Saridjo (mantan Sekjen Depag RI), Ahmad Thib Raya (PR III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan AGH Sanusi Baco.
Previous Post Dosen Keperawatan Jadi Narasumber Podcast Kampanye Moderasi Beragama Melalui Digital dan Online Nad
Next Post Pimpinan FAH Beserta Jajarannya Hadiri Sidang Promosi Doktor Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan