Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Kuliah Rektor UIN Alauddin di Napoli: Islam Indonesia Menekankan Persamaan dan Perdamaian
14 Mei 2010
Administrator
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
Jakarta. deplu.go.id (Jumat, 14 Mei 2010) - Sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia bukan melalui kekuatan penaklukan, tetapi diperkenalkan dengan semangat toleransi dan penuh kedamaian oleh para pedagang Arab dan Persia yang singgah di kota-kota pelabuhan dan pesisir pantai Indonesia pada abad ke-7 dan berkembang pesat pada abad ke-13 melalui para wali (sufi). Hal ini disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. Azhar Arsyad saat memberikan kuliah umum di Universit? Napoli Orientale (UNO), Rabu (12/5) dengan tema ?Perkembangan Islam di Indonesia?. Kuliah umum di Napoli merupakan upaya rintisan KBRI Roma untuk memperkenalkan Islam di Indonesia pada Fakultas Studi Islam di UNO sebagai perguruan tertua di Italia, yang mengajarkan studi ketimuran sejak tiga abad silam. Prof. Azhar menjelaskan bahwa Wali Songo, yang dikenal sebagai sembilan sufi terkemuka di Indonesia, mengajarkan Islam dengan semangat penuh toleransi mengenai persamaan manusia (human equaility) di lingkungan masyarakat Indonesia yang berbeda agama, kepercayaan dan budaya. Dalam sejarah Indonesia moderen, semangat ini kemudian berkembang menjadi sumber pemersatu bangsa Indonesia di bawah motto Bhineka Tungga Ika. Sedangkan terkait dengan insiden terorisme yang sempat mengguncangkan Indonesia beberapa tahun lalu, Prof Azhar menekankan tindakan tersebut bukanlah ajaran Islam, tetapi hanya tindakan sekelompok kecil penganut Islam yang membajak agamanya dengan interpretasi menyimpang atau didorong oleh kepentingan politik tertentu. Hal serupa juga terjadi pada perjalanan sejarah semua agama, termasuk penganut Kristen di Irlandia, Hindu di Srilangka dan Budha di Myanmar. Prof. Azhar yakin bahwa kelompok fundamentalis ekstrim yang jumlahnya tidak lebih dari 2 persen dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia tidak akan mampu bertahan karena masyarakat Indonesia yang demokratis tidak akan mau didikte oleh kelompok yang memperjuangkan kepentingannya melalui jalan kekerasan. Indonesia dalam beberapa tahun terakhir aktif memajukan dialog antar agama dan budaya, bukan hanya dalam lingkup bilateral, tetapi juga antarkawasan dan bahkan di tingkat global. Prof. Azhar mengajak sekitar 75 mahasiwa dan dosen yang hadir untuk mempelajari lebih mendalam lagi model Islam Indonesia di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Melalui Prof. Agustino Cilardo, Dekan Fakultas Studi Islam-Arab, Rektor UIN Alauddin menawarkan beasiswa kepada mahasiswa UNO untuk belajar model Islam Indonesia di Makassar selama satu semester atau satu tahun melalaui program beasiswa, yang disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa. Pada kesempatan yang sama, juga telah diserahkan 128 buku tentang Indonesia yang berasal dari sumbangan pribadi para staf KBRI Roma kepada Dekan Fakultas Sastra dan Filsafat UNO, Prof. Amneris Roselli. Diharapkan hal tersebut tidak saja melengkapi koleksi kepustakaan UNO, tetapi juga dapat mendorong minat para mahasiswa setempat kepada studi bahasa dan sastra Indonesia di Italia. (Sumber: KBRI Roma)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
Next Post
Ditutup Kaprodi, Bioleaf IX HMJ Biologi Resmi Berakhir
Berita Terbaru
Berita Populer
Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
22 November 2024
Ditutup Kaprodi, Bioleaf IX HMJ Biologi Resmi Berakhir
22 November 2024
WD I FAH Jadi Narasumber Kajian Kamis Dhuha di Masjid Nurul Iman Telkom Makassar
22 November 2024
Mahasiswa SPI FAH Bahas Bissu dan Keberagaman Gender Suku Bugis di Forum iGURU, Malaysia
22 November 2024
Raihan Taufiq, Mahasiswa SPI UIN Alauddin Jadi Presenter di Konferensi Bibliometrika Indonesia 2024
22 November 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011