Gambar Kuliah Pakar Global Prodi Akuntasi UIN Alauddin Bahas Akuntansi Hijau dan Rantai Nilai untuk Pembang

Kuliah Pakar Global Prodi Akuntasi UIN Alauddin Bahas Akuntansi Hijau dan Rantai Nilai untuk Pembang


UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar menggelar Kuliah Pakar Global dengan mengusung tema "Green Accounting and Value Chain for Sustainability Development Goals" di Auditorium FEBI pada Kamis, 2 Mei 2024.

Kuliah Pakar internasional ini mengundang Muhammad Fardan SE MA, pakar rantai pasokan dari Oxfam Internasional, selanjutnya Prof Dr Tulus Suryanto MM Akt C A selaku Dosen dan peneliti pembangunan berkelanjutan dari UIN Lampung.

Selanjutnya, Dr Wahyudin Abdullah SE M Si Ak CA, selaku Dosen dan Peneliti dari Akuntansi UIN Alauddin Makassar, serta bertindak sebagai moderator, Dr Mustakim Muchlis SE M Si Ak CA yang tak lain merupakan Sekretaris Prodi Akuntansi.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Dekan I, FEBI UIN Alauddin Makassar, Dr. Rahman Ambo Masse Lc M Ag.

"Kami mengapresiasi kegiatan ini dengan kehadiran narasumber-narasumber yang berkualitas dan handal di bidang Green Accounting," tuturnya.

Sementara itu, narasumber Prof Dr Tulus Suryanto menjelaskan, pembahasan Green Accounting merupakan langkah awal yang menjadi solusi masalah lingkungan tersebut. 

Penerapan Green Accounting kata dia, akan mendorong kemampuan untuk meminimalkan masalah lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan.

"Sebagai pencapaian pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak, baik pemerintah maupun perusahaan, untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," ujarnya.

Sementara, Dr Wahyudin Abdullah menyebutkan peran esensial akuntansi berkelanjutan dalam memperhitungkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari aktivitas bisnis.

"Praktik akuntansi berkelanjutan membantu perusahaan mengelola kinerja secara menyeluruh, meningkatkan transparansi, dan membangun kepercayaan publik," katanya.

Adapun Muhammad Fardan SE MA menilai pentingnya adanya akuntansi berkelanjutan ini, menjadi harapan bagi beberapa pihak terkait untuk mengawasi serta menjamin keseimbagan manusia dan lingkungan.

"Pentingnya pendekatan sistemik dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan hak asasi manusia," paparnya.

Previous Post Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
Next Post Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .