UIN Alauddin Online – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 77 UIN Alauddin Makassar (UINAM) Posko 4 menggelar sosialisasi bertajuk Cerdas Nikah: Cerdas Menghadapi Pernikahan Usia Dini di Aula Kantor Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Senin 11 Agustus 2025.
Kegiatan ini dihadiri puluhan warga dan siswa MTs Muhammadiyah Malino. Sosialisasi tersebut menjadi program kerja unggulan KKN Posko 4 sebagai bentuk pengabdian sekaligus upaya menekan angka pernikahan dini di wilayah Bontolerung.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bontolerung, Suaib, S.Pd, yang mewakili pemerintah setempat, membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasinya. Ia menilai inisiatif mahasiswa sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Sosialisasi seperti ini penting untuk membekali generasi muda dan orang tua dengan pengetahuan yang memadai agar terhindar dari praktik pernikahan dini yang dapat merugikan masa depan anak,” ujarnya.
Narasumber sosialisasi, Firman, S.Hi, Penyuluh Agama Islam, menjelaskan secara komprehensif risiko pernikahan di bawah usia 19 tahun. Menurutnya, perempuan yang menikah terlalu muda berpotensi mengalami gangguan kesehatan reproduksi dan melahirkan anak dengan risiko stunting.
Ia juga menekankan bahwa pernikahan dini sering berdampak pada aspek psikologis dan sosial-ekonomi.
“Pasangan yang menikah muda biasanya belum matang secara mental, sehingga rawan konflik rumah tangga dan pendidikan mereka pun kerap terputus. Hal ini tentu berimbas pada sulitnya memperoleh penghidupan yang layak,” jelasnya.
Selain itu, Firman menegaskan pentingnya remaja fokus pada pendidikan, keterampilan, dan kegiatan positif. Ia menambahkan bahwa peran orang tua sangat menentukan dalam memberikan bimbingan dan pengawasan yang tepat.
Hadir pula Babinsa setempat yang memberikan dukungan moral. Ia menilai kegiatan mahasiswa UINAM sangat bermanfaat.
“Program ini relevan dengan kondisi saat ini. Edukasi semacam ini adalah benteng bagi generasi muda kita untuk memilih jalan yang tepat bagi masa depannya,” ungkapnya.
Sosialisasi berlangsung interaktif dan ditutup dengan pekikan semangat seluruh peserta: “Generasi sehat, generasi kuat, katakan tidak pada pernikahan dini!”