Gambar Ketua Jurusan Syariah STAI Al-Furqan, Doktor Dalam Bidang Tafsir

Ketua Jurusan Syariah STAI Al-Furqan, Doktor Dalam Bidang Tafsir

UIN Online – Muhammad Yusuf, kelahiran 31 Desember 1974, di Gattareng Kabupaten Bone, adalah dosen UIN Alauddin Makassar. Yusuf ditempatkan sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Al-Furqan Makassar. Ia menjabat sebagai lektor dan ketua jurusan dalam mata kuliah tafsir.

Yusuf adalah mantan aktivis, pernah menjabat sebagai pengurus senat fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin (sekarang UIN) pada tahun 1996-1997. Dalam bidang akademik, ia telah menerbitkan 10 artikel pada jurnal diberbagai kampus.

Muhammad Yusuf, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Perkembangan Tafsir Alquran di Sulawesi Selatan (Studi Kritis terhadap Tafasere Akorang Mabbasa Ogi--Tafsir Alquran berbahasa Bugis) dihadapan tujuh penguji.

Dalam disertasi tersebut dijelaskan tentang sejarah tafsir Alquran di Sulawesi selatan. Disebutkan bahwa kitab suci Alquran diperkenalkan oleh para juru dakwah kepada penduduk pribumi.

“Metode pengajian bermula pada pengajaran baca tulis Alquran. Anak santri diajarkan surah pendek, makharijul huruf, dan mengeja,. Dalam tradisi Bugis–Makassar, Alquran juz amma disebut akorang biccu (Alquran kecil--bugis) dan akorang caddi (Alquran kecil--Makassar),” kata promovendus, saat menyampaikan abstraknya dalam ujian terbuka, Senin (08/11/2010).

Sidang ujian promosi yang diselenggarakan di Gedung pascasarjana UIN Alauddin, dihadiri puluhan audience dari sivitas akademik UIN, dan STAI, dan IMMIM. Sedang tim penguji terdiri dari Prof Dr Ahmad Sewang MA sebagai ketua sidang, Prof Dr Abd Muin Salim, Prof Dr M Galib M MA, Prof Dr Mardan MAg, Prof Dr Ahmad Abu Bakar, Dr Kamaluddin Abu Nawas MAg, serta Prof Dr Darwis MS, selaku penguji eksternal dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Promovendus menyelesaikan studinya selama 4 tahun 2 bulan 22 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75, dengan nilai rata-rata 93,6 dengan predikat amat baik. Promovendus merupakan lulusan ke-66 di program pascasarjan UIN Alauddin Makassar.
Previous Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M