Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Ketika Kampus Jadi Rumah Kedua
12 Juli 2010
.
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
Libur telah tiba, libur telah tiba Hore, Hore, Hore Simpanlah tas dan bukumu Lupakan keluh kesahmu Libur telah tiba, libur telah tiba Hatiku gembira! Demikianlah lirik lagu yang ngetrend ketika dinyanyikan Shafa Tasya Kamila. Dan sejalan dengan musim libur, tentu saja perasaan suka dan senang dialami oleh semua orang yang berlibur. Tidak terkecuali mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Ya, mereka kini telah memasuki masa libur semester genap, sebelum memasuki masa tahun ajaran baru. Hanya saja, jangan kaget jika Anda jalan-jalan ke Kampus II UIN Alauddin Samata, Gowa. Meski musim libur, tetap saja ada aktivitas mahasiswa yang masih disibukkan dengan perkuliahan. Mau tahu, coba Anda berjalan di koridor gedung fakultas ilmu kesehatan (FIK). Khususnya di jurusan farmasi. Maka jangan kaget, nyaris semua mahasiswanya tidak libur. Saat mahasiswa prodi lain asyik dengan pulang kampung, pergi wisata, atau tinggal di rumah untuk bermalas-malasan, mahasiswa farmasi justru sebaliknya. Mereka sudah siap dengan jas praktikumnya dan berbaris di depan meja laboratorium untuk diabsen. Tidak hanya di pagi hari atau siang hari, aktivitas seperti itu terjadi. Bahkan sampai malam hari masih ada mahasiswa farmasi kelayapan di dalam gedung laboratorium. Bisa dipastikan, penghuni terakhir FIK adalah mahasiswa farmasi. Atau malah mungkin dari seluruh mahasiswa di UIN. "Sudah seperti itu setiap semesternya. Kami merasa tidak ada waktu bagi kami untuk berlibur. Justru bagi saya pribadi, masuk laboratorium ini rasanya seperti liburan," kata Dian Angraeni, salah seorang Farmasi. Karena aktivitas itu, tidak asal lagi, kampus adalah rumah kedua bagi mereka. Bahkan ada juga yang menganggapnya sebagai rumah utama. Ini saking jarangnya mereka meninggalkan lab. Lantas apakah mereka tidak merasa aneh? "sama sekali tidak. Kesibukan yang sampai menyita waktu libur kami ini sudah menjadi kebiasaan. Bahkan menjadi aneh jika kami tidak ke kampus," tambah Ahmad, mahasiswa semester akhir. Buat Tugas Pendahuluan Bagi Ahmad, dan mungkin juga mahasiswa farmasi lainnya, rutinitas masuk lab saat libur sudah menjadi biasa. Bahkan banyak suka duka yang dirasakannya. Seperti membuat tugas pendahuluan (TP) yang merupakan salah satu syarat praktikan bisa mengikuti praktikum. Menurut Ahmad, membuat TP adalah sebuah keharusan. "Setelah memiliki TP bukan berarti sudah boleh mengikuti praktikum. Sebelumnya Anda harus lolos respon, baik respon pintu yakni ujian lisan ataupun respon tertulis yang sering dilakukan secara mendadak," ujarnya. Proses itu pun baru awal sebuah praktikum. Sebab, setelah mengikuti kegiatan praktikum, mereka berkewajiban menulis laporan hasil praktikum yang wajib diperiksakan kepada asisten. "Sudah tentu, Jika tidak mengumpulkan laporan pada waktu yang telah ditentukan, jangan harap laporan Anda akan diperiksa," imbuhnya. Mengumpulkan laporan tepat waktu berarti melewati satu level aman bagi seorang praktikan. setelah itu, seorang praktikan harus mengambil laporannya yang telah dikoreksi asisten pembimbing. "Selanjutnya kami memperbaiki laporan dan kembali buras (buru asisten) untuk memeriksakan kembali laporan sampai di-ACC," jelasnya. Satu dalam Kebersamaan Dengan aktivitas seabreg tanpa libur tersebut, rasa kebersamaan mahasiswa jurusan farmasi pun muncul. Hingga lahirlah sebuah istilah 'Aku, kamu adalah kita yang menyatu dalam kebersamaan'. Kebersamaan dan rasa kekeluargaan merupakan hal yang diutamakan bagi mahasiswa farmasi. Hal ini wajib mereka utamakan karena aktivitasnya di dunia farmasi mewajibkannya menjunjung tinggi kebersamaan. "Setumpuk tugas dan segudang aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang ahli farmasi, tak jarang membutuhkan orang lain untuk membantunya. Disinilah perlunya kebersamaan," jelas ketua jurusan farmasi Gemy Nastity Handayani SSi MSi Apt. Karena itu jangan heran, mahasiswa farmasi sudah menyatu sudah layaknya keluarga. Bahkan hal tersebut terbawa sampai ke luar kampus. Contoh kecil, mereka bisa bersama saat makan, jalan-jalan, nonton, hingga belanja. Sudah Terakreditasi Aktivitas praktikum tanpa lelah itu kini semakin terasa membanggakan. Pasalnya, seminggu terakhir, jurusan yang telah lima tahun berdiri ini memperoleh pengakuan berupa akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). "Dengan adanya akreditasi, berarti Farmasi UIN Alauddin tak lagi diragukan, karena telah memperoleh pengakuan secara nasional," kata Gemy Nastity. Akreditasi tersebut sekaligus menjawab kabar burung yang sebelumnya santer beredar, bahwa alumni Farmasi UIN tidak dapat melanjutkan studi strata dua (S2) di kampus lain. "Ini pengakuan bagi kami bahwa farmasi telah sah keberadaannya. Dan sekarang ini jurusan farmasi memiliki 440 mahasiswa dengan jumlah alumni 32 orang," pungkas Gemy penuh bangga. (widyawati/uin online)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
Berita Terbaru
Berita Populer
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
20 Desember 2024
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
20 Desember 2024
Skandal Uang Palsu: Rektor UIN Alauddin Pecat Dua Pegawai dengan Tidak Hormat
20 Desember 2024
Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK
20 Desember 2024
Tiga Mahasiswa FKIK Raih Juara 3 Lomba Integrity Challenge oleh BBPK Makassar
20 Desember 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011