Gambar International Multifaith Youth Assembly (IMYA)

International Multifaith Youth Assembly (IMYA)

UIN Online - Baru-baru ini Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora mewakili UIN dalam “International Multifaith Youth Assembly 2013 (IMYA)” suatu bentuk kegiatan yang bertaraf internasional yang di peruntukkan bagi para generasi muda. Kegiatan ini diadakan pada 25-28 september 2013 lalu di Colonial Hotel, Makassar dan dibuka langsung oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. Dalam kegiatan ini peserta dan pembicara berasal dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Japan, Korea, Kamboja, Afganistan, Pakistan, dan Indonesia sendiri.

IMYA sendiri merupakan suatu program yang memberikan pemahaman lintas agama dan budaya yang berasal dari budaya, latarbelakang, bahasa, agama, dan etnik yang berbeda-beda dimana suatu kelompok masyarakat bisa berbagi budaya, bahasa, dan sejarah umum. Hal ini sangat penting untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman serta medorong semangat pemahaman lintas agama dan budaya. Karena akhir-akhir ini seringkali terjadi konflik yang mengatasnamakan agama.

Kegiatan ini dibagi dalam beberapa sesi mulai dari diskusi panel dimana pemateri mengulas akan pentingnya pemahaman toleransi, peserta membentuk kelompok diskusi dimana mereka bisa berbagi pengetahuan satu sama lainnya , dan bakti sosial. Tidak hanya itu, pada dasarnya melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat membagi pengetahuan dan pengalaman kepada setiap orang untuk menghargai perbedaan. Dalam kesempatan ini mahasiswa delegasi UIN mendeklarasikan motto “Stand up, Speak up, and take action”. Semua hal tersebut berasal dari hal terkecil yang bisa dilakukan.

Dan oleh karena itu memahami setiap agama adalah sebuah dasar dalam menghormati kepercayaan setiap agama yang berbeda. Ini sangat dibutuhkan guna membangun keharmonisan dan toleransi beragama. Dan juga merupakan suatu simbol dalam upaya untuk mengetahui dan menghargai perbedaan kepercayaan sehingga nantinya peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai positif dalam kehidupan beragama.

Previous Post Prodi S1 Kesmas UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi Unggul, Pertama di FKIK
Next Post UIN Alauddin Makassar Turunkan Tim Hingga Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Biring Kanayya