UIN Online - Pusat Studi Gender dan Anak Lembaga Pusat Penelitian Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, menyelenggarakan dialog perempuan, bekerjasama dengan Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Makassar, di gedung rektorat Lt 4, UIN Alauddin Makassar, Rabu (26/12). Kegiatan ini mengusung tema aktualisasi perempuan di ruang publik, menghadirkan pemateri yakni, salah satunya ketua PKK kota Makassar, Indira Yusuf Ismail. Menurut Indira Yusuf Ismail, pengaktualisasian perempuan di ruang publik juga memiliki peranan yang sangat penting, namun yang paling penting adalah terlebih dahulu pengaktualisasian dalam keluarga. Paling penting adalah pertama pengaktualisasian diri dalam keluarga, jangan hanya aktif diluar saja, ternyata perannya dalam keluarga, tidak terpenuhi, jelasnya, ketika ingin meninggalkan ruangan, kepada Harian Amanah. Ia beranggapan tidak ada gunanya memiliki peran di masyarakat, sedangkan dalam keluarga tidak terpenuhi, sehingga antara keluarga dan peranan seorang perempuan di masyarakat luas, harus beriringan. Saya kira perempuan tidak akan sukses, kalau keluarganya tidak merasakan perannya dalam keluarga, karena aktualisasi harus dimulai dari diri sendiri, suami dan anak-anak, kelurga terdekat, sebelum ke masyarakat luas ucapnya. Istri wali kota Makassar ini menjelaskan, peran perempuan di masyarakat luas tergantung perspektif perempuan, dan tergantung dari pilihan mereka masing-masing. Sementara Kepala Pusat Gender dan Anak, LP2M UIN Alauddin Makassar, Dra Hartini, M.Th.I. menambahkan, perempuan mempunyai potensi sama halnya dengan laki-laki, sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk menyalurkan kemampuan yang dimilikinya. Peran perempuan di masyarakat luas, harus beriringan dengan kewajibannya dalam keluarga,sehingga perlu adanya dukungan dari keluarga, katanya. Tambahnya, perempuan juga harus menuntut haknya, karena perannya sudah dilindungi dalam undang-undang, agama dan budaya, seperti, hak menikmati pembangunan dan ikut membangun dan merasakan manfaat dari pembangunan yang ada.