UIN Alauddin Online - Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Siti Aisyah Kara menjadi pembicara utama pada Internasional Conference On Islamic Civilization Pascasarjana UIN Ar Raniry Aceh yang berlangsung selama dua hari 27-28 Oktober 2022.
Dia panel bersama pembicara utama dari berbagai negara, seperti Prof Jrgen Rland dr Universitas of Freiburg Germany, Dr. Syekh Omar Bin Muhammad Kalash, Global University Lebanon, Prof. Dr. Mohd Nor dari Universisiti Malaya Malaysia.
Kemudian Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, M.Ag, UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. H. Moh. Isan Yusqi, M.Ag dan Ditjen Pendis Kementerian Agama. Prof.Dr. Martin Kustati, M.Pd.
Selanjutnya, Rektor UIN Imam Bonjol Sumatera Barat, Prof. H. Nurdin, M.Com., Ph.D UIN Datokaraman Palu Sulawesi Tengah, Prof. Dr. Hizir Safyan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Prof. Dr Phil Asfa Widiyanto, M.Ag., MA dr IAIN Salatiga Jawa Tegah, Prof. Dr. Zaenuddin Hudi Prasoja, M.A dari IAIN Pontianak Kalimantan.
Dalam kesempatan itu, Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar itu menjelaskan Religiusitas dan Perubahan Hubungan Gender di Indonesia: Pasca Era Reformasi.
Prof Siti Aisyah Kara mengatakan, pasca reformasi, perkembangan dinamisasi Islam yang mengarah kepada perempuan itu sangat luar.
"Dulu Al Qur'an dan hadist dipakai untuk menekan perempuan tidak menjadi Pemimpin. Tapi ini sekarang fase kedua ada perkembangan, khususnya fase perempuan bagaimana mereaktualisasi ayat ayat Al Qur'an dan hadits bagaimana supaya inklusifitas masuk di semua ranah baik relasi gender maupun persolan agama.," ujarnya.
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum itu menegaskan, Q S An Nisa Ayat 34 yang menakutkan nakutkan perempuan jadi pemimpin itu sudah selesai sekarang.
Menurutnya, saat ini juga sudah banyak perempuan difasilitasi di segala ruang baik dari aspek akademik. Bagaimana mengkaji ulang yang tadinya menafsir secara sepihak. Sekarang ini sudah equality atau setara.
Konferensi hari kedua, yaitu Jumat 28 Oktober 2022 akan dilaksanakan sesi presentasi paper oleh 160 presenter dari Aceh ataupun luar Aceh dengan ragam tema menarik yang disiapkan panitia.