UIN Alauddin Online - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar mengadakan rapat Finalisasi Redesain Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Acara itu dilaksanakan secara blendid melalui aplikasi Via Zoom Meeting dan luar jaringan yang dipusatkan di Lantai VII Training Center Hotel Sultan Alauddin, Kota Makassar, Kamis (90/09/2021).
Hadir pada kesempatan itu, Para Guru Besar FSH UIN Alauddin Prof Qadir Gassing, Prof Dr Lomba Sultan, Prof Dr Darussalam Syamsuddin dan Prof Dr Sabri Saming M Ag.
Selain itu, juga hadir para Pimpinan Fakultas, Ketua dan Sekretaris Program Studi Sejajaran, Mahasiswa, alumni dan Staff.
Rapat itu dibuka langsung oleh Dekan FSH UIN Alauddin Dr KH Muammar Muhammad Bakry Lc M Ag. Dalam sambutannya mengatakan MBKM telah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi zaman.
"Perubahan sosial sesuai kebutuhan dunia kerja dan juga mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat," katanya.
Ia mengungkapkan salah satu hikmah terbesar di era pandemi ini dalam dunia akademik seperti yang dilaksanakan proses belajar mengajar adalah melalui daring.
"Ini merupakan bagian upaya kesiapan, persiapan perguruan tinggi untuk menaklukkan tantangan perguruan tinggi berbasis teknologi termasuk pada kegiatan ini dua alam daring dan luring," ujarnya.
"Tantangan ini apakah kita bisa melewati tantangan teknologi, atau justru kita tunduk pada kecanggihan teknologi dan tidak mampu mengikuti arus teknologi tersebut," tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Imam Besar Masjid Al Markaz Kota Makassar itu program MBKM diramu semaksimal mungkin untuk menyiapkan mahasiswa dan alumni yang bisa menjawab tantangan zaman sekarang ini.
Tak hanya itu, Muammar Muhammad Bakry menjelaskan nantinya mahasiswa akan diberikan kesempatan belajar di tempat lain apakah lingkup UIN Alauddin lintas Prodi atau lintas lembaga Prodi yang kemungkinan bisa menjadi referensi bagi mahasiswa untuk peningkatan SDM. "Harapan besar saya kepada kita semua, agar secepatnya bisa menuntaskan MBKM sehingga tentu ini menjadi poin penilaian kinerja utama yang menjadi kewajiban bagi kita semua para pimpinan, baik Fakultas maupun Prodi," bebernya.
Terkahir, Ia mengharapkan bantuan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) terus memantau dan mengawasi, mengontrol, hingga final kurikulum.
"Kami berharap terus dipantau oleh LPM, sehingga yang diinginkan sesuai visi misi Universitas, Fakultas dan tentu Prodi yang menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, rapat Finalisasi Redesaign Kurikulum berbasis OBE MBKM itu tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketak.