Gambar Eggy Sudjana : Terapi Koruptor adalah Sholat

Eggy Sudjana : Terapi Koruptor adalah Sholat

UIN Online - Untuk memberantas korupsi menurut Eggy Sudjana, pemerintah harusnya tidak hanya fokus pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan tersebut ia sampaikan lewat diskusi publik yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar, yang berlangsung di Auditorium kampus II Samata Gowa, Kamis (06/12/2012).

“Untuk memberantas korupsi, sebenarnya ajaran Islam luar biasa, terapinya hanya takbir, syahadat, karena hanya ada Allah berada di atas segalanya kemudian sholat,”kata Advokad sekaligus penulis buku SBY Antek Yahudi ini.

“Sholat itu adalah terapi luar biasa, karena janji Allah innasalata anifasya’I walmungkar.  Sungguhnya sholatnya orang benar-benar sholat, pasti tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jadi, logika terbaliknya di Indonesia banyak kekejian dan kemungkaran,  maka kita sesungguhnya tidak sholat,”tambahnya lagi.

Ia mempertanyakan dari mulai dulu di zamannya Sukarno sampai SBY tidak pernah mengubah program yang serius untuk sholat rakyat. Rakyat harus bertul-betul didik sholatnya. Yang non-muslim didik berdasarkan agamanya.“Saya tidak melihat pemimpin kita melakukan hal tersebut menuju   ketakwaan kepada Allah SWT. Makanya pendidikan moral Pancasila, dibikin pelatihan, penataran sampai habis uang triliun. Dianggapnya tidak efektif kemudian dibubarkan.”

Ia menganjurkan presiden mestinya memulai untuk  melakukan program menjaga sholat rakyat. Karena selama ini pendidikan justru diseret ke sekuler, SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi di bawah naungan kementrian pendidikan. Orientasinya hanya duniawi.

 

Di sebelahnya ibtidaiyah, tsanawiyah, madrasah, IAIN ke UIN, urusannya akhirat di bawah Kementrian Agama.Terpisah sampai hari ini. Harusnya, bagi dia  seorang presiden, menyatukan kurikulum membentuk moral yang betul, menjadi Indonesia yang bertakwa.

Previous Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M