UIN Online - Tidak membawa disertasi saat ujian promosi doktor hanya terdiri dari dua kemungkinan, benar-benar lupa atau sudah menguasai isi disertasi yang akan diujikan. Kenyataan itulah yang dialami oleh Drs H Jumatang Rate saat promosi doktor di gedung Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa (06/07/2011) malam.“Merasa sudah punya ilmu ya pak sehingga disertasinya tidak dibawa? Di hadapan delapan peguji seharusnya Anda membawanya untuk dijadikan sebagai penangkal. Anda menghadapi delapan tim penguji,” kata Prof Dr Ahmad Thib Raya MA, selaku penguji eksternal dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Namun, beberapa saat ketika satu demi satu penguji ingin menunjukkan sesuatu pada halaman-halaman isi disertasi Jumatang Rate, dan dia tidak bisa menjawabnya dengan baik. Akhirnya, Dr Kamaluddin Abunawas memberi disertasinya untuk dibuka dan dibacakan.Selain itu, penguji eksternal juga menyayangkan bahwa sudah banyak bahasa Arab, baik ayat al-Qur’an dan al-hadis yang sudah hilang dari diri Jumatang Rate. Terutama ketika ditanyakan apa artinya aminu, amantu, dan mu’minin dan dia menjawab bahwa kata itu hampir sama artinya.Juga ketika ditanyakan arti dari kafirun, kufrun dan al-kafirun. Padahal judul disertasinya adalah Hari Akhirat Dampak dan Implikasinya Terhadap Perilaku Manusia Menurut Al-Qur’an dengan menggunan kajian Tafsir Tematik.“Pak Jumatang, hal seperti ini tidak boleh terjadi kepada diri Anda. Anda sebentar lagi akan jadi doktor hadis. Kata-kata dalam bahasa Arab kadang hampir sama namun artinya sangat berbeda. Kelak, akan banyak istilah hebat yang Anda temukan,” kata Prof Ahmad.Selain itu, penguji eksternal juga memberikan resep untuk mencegah takabbur. Resep yang tak akan ditemukan di dalam buku manapun. Yakni, pertama merasa selalu sedikit. Orang yang merasa dirinya sedikit pasti akan merasa dirinya rendah. Rendah memiliki ilmu, harta, kecantikan, dan keturunan. Kedua, selalu berbaik sangka. Ketiga, menghormati orang lain, dan yang keempat menyayangi orang lain.Jumatang Rate akhirnya lulus dengan lama pendidikan enam tahun sembilan bulan lima hari. Hasil ujiannya rata-rata 87. Jawaban-jawaban disertasinya adalah 82,25. Indeks prestasi kumulatif (IPK) 85,8. Dia adalah doktor dalam bidang hadis yang ke 97 di UIN. (*)