UIN Alauddin Online - Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) UIN Alauddin kembali kedatangan 20 Mahasantri baru untuk angkatan 2022. Mereka lolos melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Mereka yang lolos tersebut melalui dua Jurusan yang terbuka, yakni 10 orang dari Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), dan selebihnya dari Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Ketua Umum CSSMoRA) UIN Alauddin, Faisal s Sangaji meyakini, kelulusan Mahasantri PBSB 2022 tidak terlepas dari doa dan usaha mereka.
"Oleh karena itu pesan saya perolehan beasiswa ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menekuni bidang keilmuan masing-masing sehingga nanti bisa keluar dengan kualitas dan keterampilan yang baik agar dapat berkontribusi pada bangsa dan negara," pesan Ketua Umum.
Adapun nama-nama yang lolos dari Kesmas diantaranya A Nadia Safikah dari Pesantren Muslimin Indonesia Center, Kalimantan Timur, Afridatul Nabila dari Pesantren Terpadu Al-Yasini, Jawa Timur, Erlina Pangastuti dari Al-Ikhlas Lambuya, Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya Muhammad Ismail Saredda dari Pesantren Al-Ikhlas, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muthiah Amaliah dari An-Nahdlah Makassar, Sulsel, Nur Munawirah dari Nahdlatul Ummah Borongtaipayya, Sulsel, Nur Winda dari DDI As-Salman Allakuang, Sulsel, Rika Amalia dari Assadiyah Pusat Sengkang, Sulsel
Kesembilan adalah Riska dari Pesantren Mawaridussalam, Sumatera Utara, serta yang kesepuluh yakni Rizqah Dilla Yuniarti dari Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru, Sulsel.
Sementara untuk Teknik Informatika diantaranya A Adriansyah dari Immim Putra, Sulsel, Andi Ryas Rasyid, dari Al-Ikhlas, Sulsel, Andi Sanditiya Saputra dari Arafah Bitung, Sulawesi Utara, Dwi Reni Handayani dari Bali Bina Insani, Bali.
Selanjutnya Indah Nur Arifah dari PPS Shuffah Hizbullah, Maluku, M Nabil Ihsan dari An-Nahdlah Makassar, Sulsel, Miftahul Jannah dari DDI Baburridha, Sulsel, Muhajir dari Nahdlatul Ummah Borongtaipayya Sulsel, Taufik Imam Gozali dari Hubulo, Gorontalo, serta terakhir Udail Mudzaffar dari Assadiyah Pusat Sengkang, Sulsel.