Gambar BPKH Resmikan Bantuan Bangunan Dinding Masjid Agung Sultan Alauddin

BPKH Resmikan Bantuan Bangunan Dinding Masjid Agung Sultan Alauddin

UIN Alauddin Online - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) meresmikan bantuan bangunan dinding Masjid Agung Sultan Alauddin, UIN Alauddin Makassar.

Peresmian itu dihadiri langsung Anggota Dewas BPKH Prof Dr H Abd Hamid Paddu MA, Kepala Divisi Pelaksanaan Monev dan Kemaslahatan BPKH, Indriayu Apriana.

Kemudian hadir pula Koordinator Pelaksana lapangan Program Keselahamatan NU Care LazisNU, Suyatmo M Warman S E.

Pada kesempatan itu juga, dihadiri langsung Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang AUPK, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama.

Kemudian, Dekan Sejajaran dan Direktur Pascasarjana, Ketua Satuan Pemeriksa Internal, Ketua Pembangunan Masjid, 

Dihadapan Dewas, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis melaporkan progres pembangunan Masjid Agung Sultan Alauddin.

Menurut, Prof Hamdan Juhannis, Masjid yang berlokasi di Jalan H M Yasin Limpo Kabupaten Gowa itu, pembangunannya sudah rampung sekitar 60 persen.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan Masjid tersebut merupakan simbol peradaban dan menjadi salah satu masjid terbesar di Sulawesi Selatan.

"Masjid ini menjadi ikon baru, karena memiliki bangunan yang khas. Masjid ini juga akan menjadi wisata spiritual karena menjadi salah satu masjid terbesar," jelasnya.

Sehingga kata Dia, perlu adanya supporting dalam penyelesaian Masjid dari berbagai stakeholder termasuk bantuan lanjutan dari BPKH.

Senada dengan itu, Prof Dr H Abd Hamid Paddu MA mengatakan, Masjid Sultan Alauddin Makassar akan menjadi pusat peradaban di Sulawesi Selatan.

"Insya Allah menjadi simbol di Sulawesi Selatan. Di masjid ini akan lahir berbagai aktivitas seperti pendidikan, penelitian, sosial khususnya keagamaan semua akan dijadikan titik sentrum," harapnya.

Terkait bantuan, Guru Besar Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin itu membeberkan, wajib hukumnya membantu pembangunan masjid. 

Menurutnya, Masjid yang akan menjadi pusat peradaban itu nantinya bukan hanya masyarakat UIN Alauddin Makassar yang akan menikmati akan tetapi seluruh lapisan masyarakat.

"Apalagi jalan H M Yasin Limpo ini merupakan jalan Provinsi. Orang yang melintas akan singgah ke masjid ini," pungkasnya.

Previous Post Mahasiswa Akuntansi UIN Alauddin Makassar Raih Prestasi di TEMILNAS UI
Next Post Mahasiswa Akuntansi UINAM Raih Juara di Temu Ilmiah Regional XIII FoSSEI Unhas