UIN Online - Kabar baik bagi para pencinta film. Besok Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya (SB) eSA Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akan menggelar pemutaran film Tanda Seru (!) dan Badik Titipan Ayah di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Samata Gowa, Rabu (06/07/2011).Pemutaran film ini akan berlangsung mulai pukul 09.30-12.30 wita di Lantai I Lecture Teater (LT). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Divisi Loebang Djarum Cinemetografi dari UKM SB eSA UIN Alauddin.Sekilas tentang Film Tanda Seru, bercerita tentang pembunuhan. Film ini mengambil teknik found footage untuk mencegah adanya kejenuhan pada penonton. Selain itu juga diputar Film Televisi Badik Titipan Ayah yang bercerita tentang bagaimana orang Bugis-Makassar memperjuangkan harga diri keluarganya.Film Badik Titipan Ayah bercerita tentang Karaeng Tiro (diperankan oleh Aspar Paturusi) dan istrinya Karaeng Caya (Widyawati) dilanda prahara keluarga yang sangat memalukan (siri'). Anak gadis tunggal mereka mereka Andi Tenri (Tika Bravia) kawin lari (silariang) dengan kekasihnya Firman (Guntara Hidayat).Karaeng Tiro lalu meminta anak lelaki tunggalnya Andi Aso (Reza Rahadian) untuk menyelesaikan persoalan tersebut melalui "jalan adat" Bugis-Makassar: Jalan yang menggunakan ujung badik. Bagi orang Bugis-Makassar, persoalan siri' adalah persoalan adat, dan harus diselesaikan secara adat.Tugas Andi Aso tersebut didampingi oleh anak angkat Karaeng Tiro bernama Limpo (Ilham Anwar). Berhasilkah Andi Aso dan Limpo menemukan Andi Tenri dan Firman? Apa yang akan terjadi antara Andi Aso dan Firman?Apa yang akan dilakukan Limpo untuk membela martabat keluarga yang telah menghidupinya sejak kecil? Yang jelas, kemungkinan besar terjadi pertumpahan darah. Itu lantaran masih terdapat anutan prinsip bahwa Badik terhunus pantang disarungkan sebelum menyesaikan "tugas"nya menegakkan martabat keluarga.Yang tidak mau repot ke Fakultas Syariah, akan ada pemutaran film ke semua fakultas seperti yang dikatan oleh Ibink sutradara Film Tanda Setu (!). Selamat menyaksikan. (*)
