UIN Alauddin Online – Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Aderus, Lc., M.A., menegaskan kepada seluruh pejabat untuk membatasi perjalanan dinas hanya pada kegiatan yang benar-benar mendesak dan prioritas.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara penyerahan Petunjuk Operasional Kerja (POK) Tahun Anggaran 2025 diruang Rapat Rektor Gedung Rektorat, Rabu 8 Januari 2025.
Hal itu imbas dari, alokasi anggaran untuk tahun 2025 mengalami penurunan signifikan sebesar 9,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp404 miliar menjadi Rp367 miliar.
Pemangkasan ini terutama terjadi pada anggaran Rupiah Murni (RM) yang dipangkas Rp11 miliar, namun kata Dr Andi Aderus anggaran yang kurang BLU (Badan Layanan Umum) diharapkan mampu menutupi kekurangan tersebut.
“Gejolak politik dan dinamika penganggaran di tingkat nasional membuat kita harus lebih bijak menggunakan anggaran, termasuk perjalanan dinas yang perlu dibatasi hanya pada hal-hal esensial. Perjalanan dinas ke luar negeri, misalnya, harus mendapatkan persetujuan hingga Sekretariat Negara,” jelasnya.
Penurunan anggaran ini berdampak pada berbagai sektor, khususnya unit-unit yang bergantung pada Rupiah Murni. Dr. Andi Aderus menekankan pentingnya menjaga keseimbangan pengelolaan keuangan antara BLU dan RM.
“Target pendapatan BLU tahun 2024 sebesar Rp145 miliar berhasil terlampaui hingga Rp152 miliar. Meski demikian, kita tidak boleh lengah. Seluruh unit, khususnya Pusat Pengembangan Bisnis (P2B), harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan pendapatan di luar UKT,” tambahnya.
Selain itu, penerimaan pegawai baru, baik PPPK maupun CPNS, juga menjadi tantangan tersendiri.“Kita harus menghitung kebutuhan dan alokasi anggaran dengan cermat untuk mendukung operasional mereka,” tegasnya.
Salah satu program unggulan UIN Alauddin Makassar pada tahun 2025 adalah soft launching Rumah Sakit UIN Alauddin. Dr. Andi Aderus optimistis kehadiran rumah sakit ini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi institusi.
Mari kita bersama-sama meningkatkan pendapatan BLU sebagai upaya kolektif menghadapi kekurangan akibat pemangkasan anggaran. Dengan sinergi dan kerja keras, kita bisa menjadikan tahun 2025 sebagai fondasi penguatan keuangan institusi,” pungkasnya.