Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Ada Pembacaan Puisi di Pembukaan Musyang ke-XII
28 Januari 2011
Muh Rapi
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
- Pada pembukaan musyawarah anggota (Musyang) UKM Seni Budaya Sultan Alauddin (eSA), Jumat (28/1/2011) di aula PKM lantai tiga Kampus II Samata, Gowa, anggota UKM eSA menampilkan pembacaan puisi.
Puisi yang dibacakan dengan judul 'Sepi' adalah karya dari Hamdan, mantan pengurus UKM eSA UIN Alauddin.
Puisi-puisi 'Sepi' Hamdan
SEPI 1
Padahal sepi
Hanyalah gemuruh diam
Dan Gemuruh
Hanyalah sepi gentanyangan
Padahal sepi
Hanyalah suara diam
Dan aku mendengarnya
Begitu jelas
Padahal sepi
Hanyalah tarian diam
Kendari, 09 Januari 2001
SEPI 2
Sebiji lempar sepi
Merah lalu berdarah
Sebiji sepi menyala
Lalu padam juga
Padahal sepi
Hanyalah warna-warna
Aku melihatnya jelas
Kendari, 09 Januari 2001
SEPI 3
Benung di air
Sepi itu berkaca
Bayangnya gerak-gerak
Gelombang jatuhan kering daun
Di bayang sepi
Ada tercium sunyi
Baunya tak berbau
Aku rasakan jelas
Kendari, 09 Januari 2001
SEPI 4
yang terpenting dari
sebuah malam adalah
senyapnya sepi
yang terpenting dari
selembar sepei adalah
nyayian daun
yang terpenting dari
nyayi dedaun adalah
syair tentang sehelai yang
jatuh berayun di wajah
rembulan
dan sepi menjadi cahaya
Makassar, 06 April 2002
SEPI 5
angin yang meniup sepi
menjadi nyanyian siang
dan dimalamnya menjadi
senandung zikir bagi
kunang-kunang
sepi yang ditiup angin
lalu mencandai aku
mencium seluruh wajah
sampai tertidur aku dengannya
sepi yang tertiup angin
mengajari aku untuk tidak bermimpi
Pulau Kayangan, 09 Mei 2002
Kategori:
Pendidikan dan Pengajaran
1.9K
Tags:
Seminar
1.1K
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
Next Post
Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .
Berita Terbaru
Berita Populer
Prof. Andi Aderus dalam Pandangan TGB: Berilmu, Berbakti, dan Moderat
10 Juli 2025
Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2022 .
10 Juli 2025
Rapat Pimpinan FKIK Bahas Strategi Pencapaian IKU di Ruang Senat Fakultas
10 Juli 2025
Sertijab UIN Alauddin, Prof. Arskal Dorong Penguatan Kolaborasi dan Pengembangan SDM
10 Juli 2025
Akademisi UIN Alauddin Makassar Wakili Indonesia Timur sebagai Asesor Nasional Ma’had Aly
10 Juli 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011