Gambar 407 Maba FKIK UIN Alauddin Makassar   Ikuti PBAK

407 Maba FKIK UIN Alauddin Makassar Ikuti PBAK

UIN Alauddin Online - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar mengadakan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK).

PBAK itu diikuti sebanyak 407 Mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 di Lecture Theater Universitas, Kampus II UIN, Selasa (30/8/2022).

Acara itu mengusung tema Mewujudkan Mahasiswa FKIK yang Berintegritas, Berintelektual dan Berbasis Peradaban Islam.

Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar, Dr dr Syatirah Jalaluddin SP A M Kes menyampaikan ucapan selamat atas bergabung di FKIK.

Sementara itu,  Dr Ridwan M Thaha M Sc Narasumber Kuliah Umum PBAK FKIK menjelaskan materinya berjudul tantangan dan peluang tenaga kesehatan di Era Digital 6.0.

"Di Era Digital ini ada tiga yang harus dikuasi Mahasiswa kesehatan diantaranya finansial, e comerce, digital voice," jelasnya.

Lebih lanjut, Dr Ridwan M Thaha M Sc mengungkapkan, masalah kedepannya terjadinya stunting bagi generasi mendatang.

Kedepan kata Dr Ridwan dalam menulis karya ilmiah berupa skripsi, tesis, jurnal dak disertai ith berbasis kebutuhan Nasional.

"Kedepannya penelitian merujuk pada roadmap. Penelitian memberikan nuansa kolaborasi kuat.Trans nasional,
Kerjasama internasional menjadi ciri perguruan tinggi maju," paparnya.

Dosen Universitas Hasanuddin itu mangatakan, masalah kesehatan global. "Masalah kesehatan yang mengawatirkan yaitu kemiskinan yang menyebabkan menular, resiko penyakit tidak menular," ujarnya.

Bahan pokok naik, sehingga orang miskin tambah miskin, hanya orang kaya sehingga ini mengawatirkan.

"Masalah melampaui batas nasional, Mempengaruhi berbagai negara, banyak penyakit sulit ditanggulangi. Seruan internasional Covid 19," bebernya.

Masalah lainnya, lanjut Dr Ridwan di kampus, banyak terjangkit HIV sehingga mahasiswa baru menjauhi sex bebas dan menggunakan narkotika.

Kemudian, masalah pekerjaan. Menurutnya, banyak mahasiswa selalu memikirkan keluarannya akan menjadi ASN. "Jangan masuk kesehatan itu pekerjaan harus menjadi ASN, akan tetapi banyak jalan lainnya," ungkapnya.

"Mengapa harus global health, masalah kesehatan yang melibatkan banyak negara seperti Covid 19," pungkasnya 

Previous Post Kepala KUA Somba Opu Terima Langsung Mahasiswa PKL MBKM dari Prodi BSA
Next Post UIN Alauddin Makassar Seleksi Wawancara 1.307 Calon Penerima KIP Kuliah