UIN Online-Untuk kesekian kalinya, UIN Alauddin Makassar kembali telorkan doktor muda, kali ini doktor dalam bidang pendidikan dan keguruan. Doktor yang ke 161. Gelar doktor tersebut diraih setelah promosi doktor yang berlangsung di gedung Pascasarjana UIN Alauddin, kampus I, Selasa (18/12/2012) tadi malam.
Ia adalah Rakhmawati M Pdi dengan judul disertasi Pola Pengasuhan Santri di Pondok Pesantren dalam mengantisipasi Radikalisem agama, studi perbandingan pesantren Ummul Mukminin dan Pesantren Madinah.
Dalam melakukan penelitian, termasuk penelitian lapangan yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan paedagogis, sosiologis, dan teologi normatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Adapun anlisisnya terdiri dari redusi data, sajian data, dan menarik kesimpulan.
Ia kemudian menemukan pola pengajaran dari kedua pesantren tersebut menggunakan pola demokrasi pada aspek pengajaran, pola otoriter pada aspek pengganjaran, dan persusif pada pola pembujukan. Meski Rakhmawati menemukan pola yang sama pada kedua pesantren tersebut, namun ia juga menemukan perbedaannnya.
Pada pola penerapan aspek pegajaran dan pengganjaran karena kedua pesantern itu berbeda latar belakang. Tetapi, dari kedua pesantren itu tidak ditemukan adanya gejara radikaliseme agama.
“Langkah-langkah pengasuhan efektif yang dilakukan oleh kedua pesantren tersebut dengan melakukan penguatan tauhid dan pengawasan yang ketat pada santri dan menyibukkan santri dalam berbagai kegiatan intra maupun ekstra kurikuler,”kata Rakhmawati di depan tim penguji.
Penguji eketernalnya, doktor dalam bidang pendidikan sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah, Dr Irwan Akib M Pd menyatakan, radikalisme agama yang berujung pada terorisme, segelintir berasal dari pesantren. Namun, di balik semua itu bisanya ada campur tangan orang luar. Seperti intelejen, atau Amarika, dan boleh jadi yang menjadi teroris adalah utusan orang luar yang sengaja dimasukkan ke dalam pesantren.