Gambar Wakil Dekan 1 FAH Bahas Pentingnya Literasi pada Dialog Buku dan Penulisan di Maros

Wakil Dekan 1 FAH Bahas Pentingnya Literasi pada Dialog Buku dan Penulisan di Maros

UIN Alauddin Online- Wakil Dekan I Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H Muhammad Yussuf S Ag M Pd I, tampil sebagai narasumber utama dalam kegiatan literasi di Maros, Sabtu, 3 Mei 2025.

Kegiatan ini bertajuk “Merangkai Kata, Meretas Makna: Dialog Buku dan Penulisan” yang diselenggarakan di Perpustakaan Daerah (Ibu dan Anak) Kabupaten Maros.

Kegiatan ini bukan sekadar ajang berbagi ilmu, tetapi menjadi manifestasi konkret dari semangat kolektif membumikan budaya menulis dan membaca di tengah masyarakat yang kini kian tenggelam dalam hiruk-pikuk dunia digital.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga, melibatkan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, STAI Al-Furqan Makassar, STAI DDI Maros, komunitas literasi Sahabat Pena dan Ak-Ummah, serta dukungan dari Unit Kegiatan Himpunan Mahasiswa (UKHM).

Dalam penyampaiannya, Prof Yusuf menekankan bahwa budaya membaca dan menulis merupakan dua sisi mata uang peradaban.

 Ia mengangkat contoh tokoh-tokoh besar Islam seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, Imam Syafi’i, dan Ibnu Khaldun, yang mampu membumikan gagasan melalui karya tulis, menciptakan perubahan dan memengaruhi zaman.

“Peradaban Islam tidak akan pernah besar tanpa tradisi literasi yang kuat. Tulisan adalah warisan abadi, dan kita perlu membangkitkan kembali semangat itu agar tidak punah di tengah disrupsi digital,” ungkapnya.

Tak hanya menyampaikan materi, pada kesempatan ini juga dilakukan launching karya-karya terbaru Prof Yussuf yang akan segera diterbitkan.

 Beberapa di antaranya telah dirampungkan di penghujung Ramadan lalu, dan masing-masing mengusung tema integratif antara Al-Qur'an, pendidikan, dan sains.

Berikut adalah empat karya terbaru beliau yang dikenalkan dalam dialog tersebut:

-Tafsir Ayat Pendidikan Berwawasan Multikultural (370 halaman)
-Al-Qur’an, Sains, dan Pendidikan: Tafsir QS. Al-Kahfi (780 halaman)
-Sains dan Pendidikan: Tafsir QS. Hud (1040 halaman, 2 jilid)
-Media Pembelajaran: Suatu Telaah (103 halaman)

Kehadiran penulis sekaligus akademisi seperti Prof Yussuf dalam forum-forum literasi menjadi bukti nyata bahwa kampus dan perpustakaan mampu bersinergi menjadi penjaga nyala obor intelektual dan kebudayaan di tengah masyarakat.

Previous Post Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Bahas Literasi Digital pada Pengabdian Masyarakat di SMK Pratin
Next Post Tim Akuntansi UIN Alauddin Makassar Raih Juara 1 dan 3 pada DIGIBIZ Business Plan Competition