UIN Alauddin Online - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar menerima kunjungan dari Kepala Pusat Pengembangan dan Kajian Kompetensi (Pusbangkom) Kementerian Agama Makassar, Hj. Musyarofah Amin, S.Sos., M.Si., bersama Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar, Hj. Milawati, M.Pd.I., di Ruang Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Jumat, 17 Oktober 2025.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh tim kerja moderasi beragama Kemenag dari Jakarta serta sejumlah pejabat dan staf dari BDK Makassar.
Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar, H. Anwar Abubakar, S.Ag., M.Pd., yang mengucapkan selamat datang dan apresiasi atas terjalinnya sinergi positif antara Kementerian Agama dan UIN Alauddin Makassar.
“Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan ini. Semoga kerja sama yang dibangun dapat memperkuat peran UIN Alauddin dalam mendukung program strategis Kemenag, khususnya dalam penguatan moderasi beragama di kalangan generasi muda,” ujar H. Anwar Abubakar.
Pertemuan tersebut membahas rencana kolaborasi antara Pusbangkom Kemenag Makassar dan UIN Alauddin Makassar dalam pelaksanaan Pelatihan Moderasi Beragama bagi Pemuda, yang akan digelar pada 18–20 November 2025 di Balai Diklat Keagamaan Makassar.
Dalam pemaparannya, Hj. Musyarofah Amin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di kalangan mahasiswa.
“Kami berharap kesertaan UIN Alauddin Makassar untuk mengirimkan mahasiswa terbaik sebanyak 60 orang. Pelaksanaannya akan berlangsung selama 30 jam atau tiga hari. Diharapkan dari kegiatan ini terjadi penyebaran pemahaman terhadap moderasi beragama, khususnya di lingkungan kampus,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitif, tetapi juga pembentukan sikap moderat, toleran, dan cinta tanah air.
Kunjungan ini berlangsung dalam suasana akrab dan kolaboratif, menandai komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan lembaga diklat dalam menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan akademik dan masyarakat luas.
Alat AksesVisi