UIN Alauddin Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mengukuhkan 767 wisudawan dari Program Sarjana, Profesi, Magister, dan Doktor pada Wisuda Angkatan ke-108.
Prosesi pengukuhan ini dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat, Prof. Qadir Gassing HT MS, di Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Selasa, 3 Desember 2024.
Wisudawan terdiri dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang masing-masing mencetak 144 lulusan, disusul Fakultas Sains dan Teknologi (116).
Kemudian Fakultas Dakwah dan Komunikasi (87), Fakultas Adab dan Humaniora (69), Fakultas Syariah dan Hukum (55), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (55), serta Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (53). Program Pascasarjana turut meluluskan 23 Magister dan 21 Doktor.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, memberikan pesan inspiratif sekaligus tantangan kepada para wisudawan. Ia menekankan pentingnya menjadi sarjana transdisiplin yang mampu menghadapi tantangan dunia kerja modern.
Prof. Hamdan menjelaskan bahwa dunia kerja saat ini tidak hanya membutuhkan keahlian tunggal, melainkan pemikiran lintas disiplin yang mampu menyatukan berbagai perspektif. Ia mencontohkan, seorang sarjana kedokteran perlu memahami ilmu ekonomi, agama, dan kesehatan secara integratif.
“Jumlah sarjana yang lahir dari berbagai perguruan tinggi tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan kerja. Oleh karena itu, dunia sekarang membutuhkan pemikiran lintas batas, kolaborasi antar disiplin, dan integrasi berbagai perspektif. Sarjana transdisiplin menjadi solusi alternatif di tengah krisis lapangan pekerjaan di luar sana,” tegasnya.
Untuk mencapai predikat sarjana transdisiplin, Prof. Hamdan menyebutkan dua prasyarat utama, pertama wisudawan diminta ntuk melihat persoalan dari berbagai sudut pandang.
“Semakin kompleks satu persoalan, maka pendekatan lintas disiplin menjadi keniscayaan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ia menekankan pentingnya kemampuan berjejaring lintas sektor. “Kalian harus memiliki teman lintas sektoral, tidak terpaku pada teman-teman kampus saja. Bangun jejaring lintas kampus, lintas pulau, bahkan lintas negara,” tambahnya.
Prof. Hamdan menutup pidatonya dengan mengingatkan bahwa keberhasilan UIN Alauddin tidak terlepas dari kolaborasi yang melampaui batas geografis. “Pikiran kita harus melampaui batas-batas geografis. UIN Alauddin besar seperti sekarang ini karena kita berkolaborasi dengan berbagai sektor,” pungkasnya.