UIN Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan Rapat Koordinasi penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKAKL) Pagu Alokasi anggaran tahun 2014. Kegiatan yang berlangsung pada 1 – 2 November di Gedung Training Center lantai 7 ini dihadiri oleh para Dekan Fakultas, Ketua Lembaga LP2M, LPM dan para Kepala Unit se – UIN Alauddin Makassar.
Wakil Rektor Bidang Bidang Administrasidan Keuangan UIN Alauddin yang sekaligus sebagai koordinator pelaksana kegiatan, Prof Dr H Musafir M Si mengatakan bahwa sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 17 tahun 2003 diantaranya adalah memberlakukan system penganggaran terpadu bagi Kementrian/ Lembaga. Jumat, (01/11).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Qadir Gassing Ht M Si ini bertujuan untuk menindak lanjuti rapat koordinasi penyusunan program kerja yang dilaksanakan pada bulan Februari. Kegiatan hari ini adalah finalisasi program yang telah disusun oleh masing – masing stake holder.
Sebelum membuka kegiatan orang nomor satu UIN Alauddin ini, Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, HT.,MS mengatakan bahwa penyusunan dan penelaahan kegiatan ini harus tetap memperhatikan sinkronisasi (penyesuaian) antara kepentingan botton up. Dalam kesempatan yang sama, Musafir juga melaporkan bahwa penganggaran Kementrian/Lembaga diwajibkan mengakomodasi tiga komponen. “ Tiga komponen yang saya maksud adalah penganggaran dalam kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu dan penganggaran berbasis kinerja dalam RKAKL,” lapornya.
Pada tanggal 4 november 2013 hasil pertemuan hari ini akan disetor ke Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Kemudian pada tanggal 08 November akan disahkan dan menjadi dokumen pegangan untuk proses pencairan anggran di UIN Alauddin Makassar.
Masih dalam kesempatan yang sama, orang yang menjabat sebagai rektor kedua kalinya ini juga menjelaskan tentang arah kebijakan umum rektor UIN Alauddin. “ tiga keunggulan yang harus kita raih. Pertama, perkuat Sumber Daya Manusia (SDM) apa pun bentuknya, kedua pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana dan terakhir adalah membuka networking (jaringan) seluas – luasnya,” ujarnya.
