UIN Alauddin Online - Tiga Mahasiswa UIN Alauddin yang tergabung dalam satu tim meraih juara I Musabaqah Syarhil Quran di Pekan Olahraga, Riset, Ornamen dan Seni Inonesia Timur (Poros Intim) 2021.
Mereka diantaranya Andi Nurul Islamiah dari Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Hukum angkatan 2019, Azizah Lutfiah Syam dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2017 dan Eli Yanti yang juga dari Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2016.
"Posisi saya sebagai pengisyarah, Azizah yang melantunkan ayat suci Alquran atau Tilawah dan Eli Yanti Menerjemahkan ayat-ayatnya atau Sari Tilawah," kata Nurul Islamiah.
Mereka mengikuti dengan memilih tema "Kepemimpinan di Era Globalisasi" yang terangkum dalam "Meneladani Rasul sebagai Pemimpin Ideal" dimana ada harapan besar dan pesan yang ingin disampaikan agar pemimpin bangsa tidak jauh dari pemimpin dalam konsep Alquran.
"Agar kelak keadaan bangsa ini bisa lebih baik jika dimulai dari pemimpin-pemimpinnya yang taat dan tidak serakah. Harapan rakyat agar terciptanya kesejahteraan yang sudah termaktub dalam alinea ke empat UUD 1945 yang berbunyi "Untuk Memajukan Kesejahteraan Umum", namun justru yang menjadi kenyataan ialah kesengsaraan umum," paparnya.
Hal itu kata dia, semua tidak lepas dari roda pemerintahan. Namun yang perlu diperhatikan dan jadi bahan reminder atau pengingat sebagai pemuda bangsa.
"Agar kita tidak ikut teler yang akan membuat kita semakin keteter. Perlu untuk kita meneladi Rasul sebagai pemimpin ideal. Karena pemimpin bukan hanya mereka yang di SK kan negara atau yang memiliki nama dalam jabatan, tapi kita semua adalah pemimpin terhadap diri kita," terangnya menjelaskan.
Atas capaian ini, Andi Nurul awalnya cukup terkejut dan tentunya sangat bersyukur karena lebih dari lima jam menunggu pengumuman setelah tampil. Perasaan risau akhirnya lepas setelah nilai keluar dan menobatkan mereka sebagai juara I.
"Banyak sekali penampilan yang luar biasa dari tim lain. Namun kekuatan doa kembali meyakinkan saya kalau saya punya dua orang tim yang sangat hebat dan juga sudah berpengalaman sampai tingkat nasional yaitu kak Azizah dan kak Eli," ujarnya.
Selain itu menurutnya, semua juga tidak terlepas dari kuasa Allah, dukungan dan doa dari orang tua, kerabat dan teman-teman yang selalu setia memberikan support.
"Juga tidak lupa Ustadz Bahar sebagai pendamping kami yang sudah membimbing dan mengarahkan kami agar bisa menampilkan yang terbaik di hari kompetisi. Alhamdulillah, ucapan terima kasih banyak kepada seluruh pihak tanpa terkecuali," pesannya.
Sebelumnya ia juga mengaku deg-degan karena lomba diundur dari 4 Agustus, kemudian di undur lagi 20 September dan akhirnya dilaksanakan sejak 1-4 Oktober lalu.
"Dan mungkin agak risau juga karena diantara kami terkadang ada yang sibuk atau ada yang sakit sampai tidak memaksimalkan latihan menjelang lomba. Tapi itu tadi, berkat kuasa Allah dan seluruh pihak tanpa terkecuali kami bisa sampai ke titik ini," pungkasnya.