UIN Alauddin Online – Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al-Ahkam Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar sukses menggelar Seminar Nasional dalam rangka memeriahkan Milad ke-7. Kegiatan yang mengusung tema "Ketimpangan Logika Mahasiswa Antara Kritik Demokrasi dan Konsep Muhasabah Diri" ini berlangsung khidmat di Ruang Rapat Senat Lantai 4, Rektorat UIN Alauddin Makassar pada Kamis, 4 Desember 2025.
Ketua Umum LDF Al-Ahkam, Adnan Arjun, dalam sambutannya menekankan harapan besar bagi keberlanjutan lembaga di usia yang semakin matang ini. Ia berharap kehadiran LDF Al-Ahkam dapat terus dirasakan manfaatnya oleh civitas akademika.
"Harapan saya ke depannya semoga LDF Al-Ahkam tetap bisa memberikan kontribusi kepada teman-teman mahasiswa, khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum," ungkap Aditya, menegaskan komitmen lembaga dalam membina intelektual mahasiswa.
Membuka kegiatan secara resmi, Ketua Dewan Musyawarah Mahasiswa (DMM) UKM LDK Al-Jami', Muhammad Yusuf Arafah menyoroti pentingnya integritas moral bagi mahasiswa aktivis. Ia mengutip Surah Al-Ahzab ayat 70 sebagai pengingat agar setiap tuntutan keadilan yang disuarakan mahasiswa harus dimulai dari kejujuran diri sendiri.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Mahasiswa terkadang sering menuntut pemerintah padahal transparansi dan keadilan itu juga harus ada dalam diri," tegas Yusuf.
Pembukaan ini ditandai dengan prosesi simbolis pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan tujuh tahun dakwah lembaga tersebut di kampus peradaban.
Memasuki acara inti, Dr. (Chand) H. Try Sa'durrahman HM Kafrawi, S.H., M.H., CMED., hadir sebagai narasumber membedah logika demokrasi mahasiswa. Akademisi sekaligus praktisi hukum ini menyoroti fenomena kaburnya batas antara kritik objektif dan ujaran kebencian di ruang publik saat ini.
"Yang terjadi di Indonesia kita ini tidak bisa lagi dibedakan antara mana kritik yang objektif benar-benar kritik, dengan ujaran kebencian," jelas Dr. Sa'durrahman memantik diskusi peserta.
Lebih jauh, Dr. Sa'durrahman memotivasi peserta agar tidak takut berbuat salah dalam proses belajar dan pergerakan, selama tujuannya adalah kebaikan. Ia menegaskan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan kritik yang membangun, bukan yang menjatuhkan tanpa dasar.
"Demokrasi tanpa kritik, gagal demokrasi. Tapi kritik yang baik adalah kritik yang membangun. Jangan pernah takut salah selama itu salahnya dalam kebaikan," pungkasnya.
Perayaan Milad ke-7 ini menjadi bukti nyata konsistensi LDF Al-Ahkam dalam mewarnai dinamika intelektual di Fakultas Syariah dan Hukum. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kader-kader mahasiswa yang tidak hanya kritis dalam berdemokrasi, tetapi juga bijak dalam bermuhasabah diri demi kemajuan bangsa dan agama.
Alat AksesVisi