Gambar Senat Gelar Pemilihan Panitia Pemilihan Calon Rektor (PSCR)

Senat Gelar Pemilihan Panitia Pemilihan Calon Rektor (PSCR)

UIN Online. Dalam rangka pemilihan rektor UIN Alauddin Makassar priode 2010-2014 maka diselenggarakan rapat senat untuk memilih panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR), yang dilaksanakan Kamis, 29 April 2010 di ruang rapat senat universitas. Rapat senat universitas dipimpin langsung rektor, Prof Dr Azhar Arsyad MA, dengan agenda persiapan pembentukan Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) serta beberapa hal penting yang tertunda pada rapat senat sebelumnya. Di awal rapat, suasana forum berlangsung alot, pasalnya beberapa anggota senat meminta kesepakatan agenda rapat senat, utamanya pada poit kedua, yakni agenda pembahasan dan lain-lain. Beberapa anggota senat ingin membahas masalah dan lain-lain terlebih dahulu dengan mengangkat beberapa issu yang dianggap mendesak untuk segera dibahas, namun sebagian anggota senat tidak menyetujui dengan alasan, lebih baik menyelesaikan agenda pokok yakni pemilihan panitia PSCR, ujar Tajuddin senator mewakili dosen dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). ?Masalah yang diajukan yang tidak sesuai dengan agenda rapat menurut saya salah alamat, seharusnya masalah tersebut kita agendakan pada rapat senat berikutnya?, kata Tajuddin yang diamini senator lainnya. Sementara dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Prof. Dr. H.Bahaking Rama, MS, mengusulkan agar sistem pembentukan PSCR ini disamakan dengan pembentukan PSCR dua priode sebelumnya, dimana panitia PSCR itu hanya dipilih oleh senator dan mempercayakan kepala biro sebagai ketua panitia. Namun, usulan tersebut diperdebatkan para senator karena dianggap bertentangan dengan salah satu syarat calon panitia yang menyatakan bahwa calon PSCR tidak sedang menjabat jabatan struktural atau jabatan yang disetarakan dengan jabatan struktural. Melalui diskusi yang panjang serta alot, disepakati para senator bahwa, poin ?sedang menduduki jabatan struktural? dihapuskan, sehingga membuka peluang bagi semua anggota senat untuk dipilih menjadi calon PSCR. Rapat senat dengan agenda pemilihan PSCR ini, dihadiri sebanyak 52 orang dari 55 anggota senat universitas. Hal tersebut disampaikan sekertaris senat, Dr. H. Salehuddin Yasin, setelah mengecek ulang daftar hadir rapat senat, dan diungkapkan bahwa 3 orang absen, masing-masing Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, Prof. Dr. Ahmad M. Sewang serta Prof. Dr. Nihaya, ujarnya. Pada proses pemilihan panitia PSCR, anggota senat mengajukan calonya dengan cara menuliskan sebanyak dua orang nama pada kertas kosong berstempel UIN yang telah disiapkan panitia rapat senat, untuk memilih ketua dan sekertaris PSCR. Sebelum pemungutan suara dilakukan, sekertaris senat, Dr. Salehuddin membacakan kriteria yang harus dipenuhi calon PSCR, seperti sehat jasmani dan rohani, memiliki loyalitas almamater, bersedia bekerja sama, hadir dalam rapat senat serta menyatakan kesediaannya untuk dipilih. Dikemukakan pula, bahwa ketua dan sekertaris PSCR yang terpilih nantinya berwenang melengkapi struktur dan mengisi personalia yang dibutuhkan, terangnya. Setelah pemungutan suara usai, Kepala Lembaga Penelitian (Lemlit), Prof. Dr. Ali Parman didaulat untuk membacakan kertas suara, dan ditunjuk dua orang mendapingi sebagai saksi, masing-masing Drs. Arifuddin S, M.Pd serta Hasnah, M.Kes (anggota senat termuda wakil dosen dari Fikes). Perhitungan jumlah kertas suara sempat diulangi sampai dua kali, pasalnya jumlah kertas suara dianggap kurang satu, yakni hanya 51 kertas, sementara rapat senat dihadiri 52 orang. Namun setelah dihitung ulang kembali, rupanya terjadi kekeliruan pada perhitungan awal dan jumlah kertas suara sebenarnya tetap berjumlah 52. Pasangan calon kuat panitia PSCR yang diajukan senator masing-masing Prof. Dr. Abd. Rahman Getteng dipasangkan Drs. Harjum Rahim, M.Ag dan Prof. Dr. Qasim Mathar dipasangkan dengan Dr. Amrah M. Kasim. Perhitungan perolehan suara sempat menegangkan para senator dan peninjau, karena sempat terjadi kejar mengejar perolehan suara yang tipis dan silih berganti memimpin suara. Ketegangan cair, saat kedua calon kuat PSCR ini meninggalkan suara lawannya agak jauh, serta ditimpali anggota senat lainnya dengan teriakan kata-kata ?ewako?ewako...?. Canda juga terdengar, saat kepala Lemlit, Prof. Ali Parman meminta persetujuan anggota senat, karena ada senator yang menulis nama Hamrah Kasim, pada hal nama dimaksud tidak ada, yang ada Dr. Amrah M. Kasim, sehingga ada anggota senat berteriak, ?salah tulis nama, karena salah baca short message service (SMS) disusul tawa para hadirin. Pasangan Prof. Dr. Abd. Rahman Getteng dengan sekertaris Drs. Harjum Rahim, M.Ag terpilih sebagai ketua dan sekertaris PSCR dengan perolehan jumlah suara 26 untuk Prof. Rahman Getteng dan 27 suara untuk M. Harjun Rahim, sedangkan pasangan lainnya, Prof. Dr. Qasim Mathar memperoleh 24 suara dan Dr. Amrah M. Kasim memperoleh 21 suara, serta ada juga 2 orang anggota senat memberi suara untuk Prof. Hamdan Juhannis dan absen alias tidak memilih sebanyak dua suara. Panitia terpilih akan mulai bekerja setelah mendapat SK dari rektor. Hal tersebut diungapkan pembantu rektor bidang kemahasiswaan selaku sekertaris senat, Dr. Salehuddin Yasin, ?panitia yang terbentuk akan bekerja setelah menerima SKnya, dan SK tersebut diusahakan terbit dalam waktu tidak lama? ujarnya. PSCR terpilih bertugas: 1. Menetapkan tahapan-tahapan pemilihan rektor 2. Melakukan persiapan teknis pelaksanaan,prosedur pencalonan, serta rancangan tata tertib pemilihan calon rektor. 3. Membentuk tim panel akademik untuk menghadapi pengajuan visi dan misi calon rektor. 4. Melakukan sosialisasi pencalonan rektor kepada seluruh civitas akademika, serta unsur perguruan tinggi lainnya di luar kampus UIN Alauddin. 5. Membentuk satuan kerja yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tahapan tertentu yang melibatkan orang banyak.(w)
Previous Post Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
Next Post WD I FAH Jadi Narasumber Kajian Kamis Dhuha di Masjid Nurul Iman Telkom Makassar