UIN Alauddin Online - Salah satu Dosen tetap Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar meraih gelar Doktor.
Ia adalah, Dr Saleh Jastam S KM M Kes. Dosen dengan bidang keahlian Kesehatan Lingkungan itu meraih gelar Doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Gelar Doktor itu diraih setelah mempertahankan disertasinya dengan judul Penggunaan Jejak Biologis Larva sebagai Atraktan dan Efek terhadap Indikator Vektor dihadapan penguji.
Dr Saleh Jastam S KM M Kes, menjalani Ujian Promosi Doktor pada, Jumat 29 Juli 2022 pukul 09.00 hingga selesai.
Promovendus dibimbing oleh Prof Dr Anwar Daud SKM M Kes yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Lingkungan Unhas.
Dr Saleh Jastam S KM M Kes menjelaskan, sejauh ini penggunaan ovitrap berbasis atraktan sebagai pengendalian vector dan surveilans terbukti efektif namun atraktan dan trap sulit ditemukan serta biayanya cukup mahal.
Oleh karena itu, lanjut Dr Saleh, riset vektora bertujuan untuk menemukan atraktan dari jejak biologis nyamuk yang mudah ditemukan dan efektif digunakan sebagai bahan pengendalian vector berbasis ovitrap.
"Jenis penelitian yang digunakan adalah True Eksperiment rancangan Post Test Only Control Group Design," katanya.
Selain studi di laboratorium, penelitian ini juga dilakukan di lapangan.
"Studi longitudinal rancangan Time Series dilakukan di Kabupaten Pangkep yang dilanjutkan dengan analisis data menggunakan Uji Linieritas dengan metode Scatter Plot," bebernya.
"Longitudinal study menunjukkan hubungan linier positif terhadap Vector Ovitrap Index dan Egg Density Index," sambungnya.
Ia menyimpulkan bahwa penggunaan ovitrap berbasis atraktan jejak biologis efektif menarik nyamuk bertelur.
Olehnya itu metode ini berpotensi digunakan sebagai salah satu upaya pengendalian vector secara biologis dengan mencegah larva bermetamorfosa menjadi nyamuk dewasa.
Untuk pengembangan program pengendalian vector Aedes aegypti sebagai penular penyakit Demam Berdarah Dengue dengan menggunakan atraktan dan ovitrap ini, diharapkan intervensi lanjutan pada habitat alami juga dilakukan.
Di akhir sesi, salah seorang Co Promotor, dr. Isra Wahid, PhD. menyampaikan harapan akan lahirnya Pusat Studi Pengendalian Vektor untuk menampung dan mengembangkan rise-riset pengendalian penyakit berbasis vector di masa yang akan datang.