UIN Alauddin Online - Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Alauddin Makassar terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu upayanya adalah melalui Pentas Sastra Anak yang digelar sebagai bagian dari mata kuliah Kajian Sastra Anak. Acara ini tidak hanya menjadi ruang eksplorasi kreativitas mahasiswa, tetapi juga menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL) yang mendalam dan aplikatif.
Hj. Andi Hasrianti, S.Pd., M.Pd., dosen pengampu mata kuliah, menjelaskan bahwa metode PBL dipilih untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan teori sastra anak yang telah dipelajari. “Dengan proyek ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis menciptakan karya sastra yang sesuai dengan perkembangan psikologis dan budaya anak-anak,” jelasnya.
Melalui PBL, mahasiswa bekerja secara berkelompok untuk menghasilkan berbagai bentuk karya sastra anak, seperti pembacaan puisi, dramatisasi puisi, dongeng, dan drama. Metode ini juga mendorong kemampuan kolaborasi, kerja tim, dan pengembangan keterampilan bersastra.
Acara yang berlangsung di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Kampus Samata, Gowa, dirangkaikan dengan Bincang Sastra bertema “Peran Pembelajaran dan Penulisan Karya Sastra pada Perkembangan Anak”. Diskusi ini dipandu oleh Nurul Hikmah Ainun Jariyah, mahasiswa PGMI angkatan 2023, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang.
Asrianti, S.Pd., M.Pd., dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Tadulako, menekankan pentingnya strategi pembelajaran kreatif dalam mengajarkan sastra kepada anak. Ia juga berbagi pengalaman mengajarkan sastra anak di Laos, Vietnam, Turki, dan Afrika Selatan melalui media video pembelajaran.
Trisnawati, seorang psikolog, menyoroti bahwa sastra dapat melatih kepekaan dan kemampuan analisis anak. Ia menyarankan agar sastra anak tidak hanya diajarkan di sekolah, tetapi juga dibiasakan di rumah oleh orang tua.
Rusdin Tompo, pegiat literasi dan pemerhati isu anak, mengaitkan kekayaan tradisi sastra Sulawesi Selatan dengan pembelajaran sastra anak. Ia mengangkat kisah “Meong Palo Karellae” dari epos La Galigo sebagai contoh cerita yang sarat makna dan relevansi budaya.
Zulhijjah, mantan Kepala Suku Bengkel Sastra Dema JBSI FBS UNM, menambahkan bahwa sastra adalah media lengkap yang mengandung nilai-nilai moral, religius, budaya, dan sejarah. Ia menekankan bahwa membaca sastra membuka wawasan pembaca ke berbagai dunia dan perspektif.
Puncak acara diisi dengan pentas sastra mahasiswa PGMI angkatan 2023. Berbagai karya kreatif mahasiswa ditampilkan, mencerminkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam menciptakan karya sastra yang edukatif dan menyenangkan bagi anak-anak. Pentas ini menjadi bukti nyata keberhasilan penerapan metode PBL dalam pembelajaran sastra anak.
Melalui Pentas Sastra Anak ini, Prodi PGMI UIN Alauddin Makassar tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi mahasiswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sastra sebagai media pembelajaran yang penting dalam pendidikan anak. Sebuah langkah strategis dalam mencetak pendidik yang kreatif, inovatif, dan berorientasi pada kebutuhan generasi masa depan.