Gambar Pengurus DPW HTI Sulsel Silaturrahim dengan Rektor

Pengurus DPW HTI Sulsel Silaturrahim dengan Rektor

UIN Online – Empat orang pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (14/06/2012). Mereka diterima langsung Rektor UIN Alauddin, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS dan Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr H Ahmad M Sewang MA.

Kunjungan pengurus organisasi keagamaan ini dalam rangka silaturrahim dengan pimpinan universitas. Salah seorang pengurus DPW HTI Sulsel, Mustajab mengungkapkan bahwa maksud kunjungannya dalam rangka silaturrahim dengan pimpinan universitas, serta memperkenalkan lebih lanjut tentang HTI.

“Kami datang di sini dalam rangka silaturrahim, memperkenalkan bagaimana sebenarnya Hizbut Tahrir, selama ini HTI hanya dikenal lewat media, dan perspektif yang berkembang di media tidak seperti dengan realita,” ujarnya.

Di samping menjelaskan tentang bagaimana ideologi, sejarah, dan arah perjuangan HTI, rombongan pengurus DPW HTI Sulsel ini juga mensosialisasikan kegiatan Konferensi Tokoh Umat pada, Ahad (17/06/2012). Konferensi ini merupakan respon terhadap sejumlah permasalahan bangsa terutama dalam bidang ekonomi.

Rektor UIN Alauddin, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS mengapresiasi kunjungan ini, menurutnya komunikasi antar lembaga penting dilakukan. “Bagaimana pun jeleknya suatu organisasi namun jika ditunjang dengan komunikasi yang baik maka akan bagus pula hasilnya, lebih-lebih kalau organisasinya memang baik,” ujarnya

Prof Qadir menambahkan bahwa tujuan kita semua sama yaitu membangun ummat, hanya saja caranya yang berbeda. “Jadi walaupun cara kita beda-beda, tetapi tujuan akhir kita hanya satu yaitu untuk membangun ummat,” ujarnya.

Pengurus DPW HTI Sulsel ini juga memberika cenderamata kepada Rektor berupa majalah, tabloid, dan selebaran terbitan HTI. “Saya dulu rajin baca selebaran Al-Islam terbitan HTI,” ujar Rektor.

Previous Post AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M