UIN Online - “Ide itu diciptakan, bukan ditunggu. Kapan selesainya kalu nunggu mood baru mau nulis?,”tanya Mayyadah kepada seluruh audiens di Lecthure Theater (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Mayyadah, penulis buku yang pernah sekeluarga diundang ke Brunei Darussallam untuk bedah buku ini mengaku bahagia memiliki skill menulis. Samata, Selasa (17/12).
Perempuan yang tinggal di Mangkoso, Barru ini juga menambahkan bahwa penulis yang baik adalah penulis yang mampu menuangkan pengalamannya ke dalam sebuah tulisan. Kemudian dia mampu mentransferkan pengalaman itu kepada orang lain.
“Para penulis muda kalau kalian harus lebih semangat, abaikan orang yang berkomentar negatif tentang tulisan anda. Teruslah berlatih,” tuturnya.
Aguswandi, salah seorang peserta mengaku bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. “saya memiliki sebuah cerpen, tapi belum kunjung ketemu happy endingnya. Saya berharap bisa mendapat referensi happy ending dengan mengikuti workshop ini,”harapnya.