UIN Alauddin Online — Yoga Saputra, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, berhasil terpilih sebagai salah satu peserta Konferensi Pemuda Parlemen Indonesia (PPI) 2025 yang diselenggarakan di Gedung DPR/DPD/MPR RI, Jakarta, pada 23–24 Oktober 2025.
Kegiatan nasional ini mengusung tema “Pemuda Berkontribusi, Demokrasi Bertransformasi” dan menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam dinamika pemerintahan dan demokrasi bangsa.
Yoga, yang berasal dari Kalimantan Timur, melalui proses seleksi ketat sejak Juni hingga Agustus 2025. Ia mengikuti tahapan seleksi administratif berupa esai, CV, dan video inspiratif, dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) serta wawancara mendalam. Dari ratusan pendaftar di seluruh Indonesia, hanya 58 peserta yang lolos untuk mengikuti forum bergengsi tersebut.
Pemuda Parlemen Indonesia merupakan inisiatif untuk memperkuat peran generasi muda dalam ruang kebijakan publik. Forum ini bertujuan meningkatkan kapasitas, wawasan kebangsaan, dan partisipasi pemuda di tingkat nasional. Selain menjadi ajang diskusi, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah edukatif dan kolaboratif guna membentuk karakter pemuda yang kritis, visioner, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Dalam sambutannya, pembina Pemuda Parlemen Indonesia yang juga Wakil Ketua DPD RI menegaskan bahwa forum ini menjadi “laboratorium berpikir bagi para pemuda untuk mengembangkan argumentasi, menghargai perbedaan, serta menumbuhkan kedewasaan politik.”
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai agenda padat, mulai dari sesi penyerapan aspirasi, sidang komite, hingga Malam Persatuan bertajuk “Sabang sampai Merauke” yang menumbuhkan semangat kebersamaan lintas daerah. Hari kedua menghadirkan narasumber nasional, di antaranya Ketua DPD RI, Direktur LPDP, dan Staf Khusus Menteri ESDM, yang berbagi wawasan tentang kepemimpinan, kebijakan publik, dan penguatan integritas pemuda.
Yoga ditempatkan di Komite I: Pemerintahan, yang berfokus pada isu tata kelola pemerintahan, hukum, kebijakan publik, dan demokrasi. Dalam forum tersebut, ia aktif menyuarakan berbagai gagasan tentang transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pelayanan publik.
“Berada di Komite Pemerintahan adalah kesempatan luar biasa untuk memahami bagaimana kebijakan publik dirumuskan dan bagaimana suara rakyat dapat diterjemahkan menjadi kebijakan nyata. Ini bukan sekadar berbicara, tapi tentang menyusun gagasan yang konstruktif,” ungkap Yoga usai kegiatan.
Ia mengaku memperoleh banyak pengalaman baru, mulai dari memperluas jaringan, memperdalam pemahaman tentang sistem demokrasi, hingga melatih kemampuan berpikir kritis dan diplomasi.
Menurutnya, forum seperti ini penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan sosial dan politik di era digital.
“Pemuda hari ini tidak hanya sebagai penerus, tetapi juga penggerak sekaligus penentu masa depan bangsa. Kita harus berdaya dan proaktif dalam menyuarakan permasalahan negeri ini,” tegasnya.
Usai konferensi, Yoga berencana menindaklanjuti hasil sidang dan diskusi komite dengan menyusun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan dalam forum kampus serta komunitas pemuda di Makassar. Ia juga berkomitmen menghidupkan ruang diskusi kebijakan publik di lingkungan mahasiswa UIN Alauddin sebagai bentuk kontribusi nyata dari pembelajaran yang diperoleh.
“Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa bukan hanya objek pendidikan, tapi subjek perubahan sosial. Dari forum seperti ini, kita belajar menerjemahkan aspirasi menjadi tindakan nyata,” ujarnya menutup wawancara.
Konferensi Pemuda Parlemen Indonesia 2025 menjadi momentum penting lahirnya generasi muda yang siap berkolaborasi lintas sektor dan berpikir strategis membangun bangsa. Melalui semangat “Pemuda Berkontribusi, Demokrasi Bertransformasi,” Yoga Saputra menunjukkan bahwa keberanian, komitmen, dan gagasan dapat menjadi modal besar untuk melahirkan perubahan menuju Indonesia yang lebih inklusif dan berintegritas.
Alat AksesVisi