UIN Alauddin Online - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin, Nuraini Shalehah berhasil mengharumkan nama perguruan tinggi di tingkat nasional.
Mahasiswi kelas A angkatan 2020 ini meraih Juara II di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis Meja yang diselenggarakan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI).
Ia mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel) dan berhasil mengamankan Juara II Tunggal Putri Umum pada kegiatan yang digelar di Gor Among Rogo Yogyakarta, 1 sampai 6 Juli 2022 ini.
"Kiat-kiat bisa bersaing dengan atlet lain tentunya adalah terus berusaha, berdoa, dan yang paling penting juga minta restu dan doa orang tua," katanya.
Meski begitu, ia mengaku kadang terkendala di biaya transportasi saat ingin berangkat ke lokasi pertandingan. demi menutupinya, ada kalanya dirinya harus memakai uang pribadi.
"Itu biasanya yang bikin down main, ya cuma dukungan orang-orang sekitar akhirnya tetap bertahan main. Harapannya untuk ajang selanjutnya semoga bisa juara lagi dan lebih konsisten lagi di setiap pertandingan," tuturnya.
Sebelumnya, gadis asal Soppeng ini kerapkali mengikuti ajang tenis meja. Saat ini dirinya telah mengantongi berbagai prestasi pada cabang olahraga tenis meja di tingkat nasional
Diantara prestasi yang telah diraih diantaranya, juara satu tunggal putri kadet Unhas Cup se-Indonesia tahun 2016, juara tiga tunggal putri junior Unhas Cup se-Indonesia tahun 2016.
Selanjutnya juara tiga beregu putri junior Kejurnas Jakarta tahun 2018, juara satu tunggal putri junior Piala Gubernur Sultra se-Sulawesi tahun 2020.
Tak ketinggalan pada 2021 sebagai juara satu tunggal putri U-25 Kejuaraan Daerah Tenis Meja Provinsi Sulawesi Selatan, juara satu kategori senior tunggal putri pada Open Tournament Tenis Meja se-Sulawesi Selatan dan Barat tahun 2021.
Ajang terakhir yang diikuti, International Table Tennis Championship 2022 bertajuk “Smash on Drugs” yang dilaksanakan di Universitas Udayana, Bali pada 19 hingga 22 Juni 2022 lalu.
Turnamen tersebut diadakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan diikuti oleh 236 peserta yang berasal dari enam negara, diantaranya Thailand, India, Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Indonesia.