UIN Online-Gelar doktor dan professor yang seringkali disebut-sebut orang, termasuk di media yang disematkan di depan nama Jalaluddin Rahmat, ternyata dinilai oleh Direktur sekolah Pascasarjana (PPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra MA tidak meiliki kualifikasi S3.
Hal tersebut ia sampaikan ketika membawakan kuliah umum di Pascasarjana (PPs) UIN Alauddin Makassar kampus I, Rabu (12/12/2012).
Ia menceritakan sepotong kisahnya ketika pertama kali di PPs UIN Syarif Hidayatullah, dan Kang Jalal telah diperintahkan untuk mengajar oleh rektor sebelumnya. Sebelum Prof Azyumardi menjadi direktur PPs UIN Syarif Hidayatullah, ia masih bekerja di rektorat.
Ia kemudian pindah ke pasca, sesuai dengan keriteria yang berlaku, ia kemudian minta ijazah dan transkrip dari para mengajar. Namun, Jalauddin Rahmat tidak memberikan berkasnya.
“Jalauddin Rahmat tidak bisa mengirimkan berkas doktornya maupun professornya yang sering dia pakai selama ini,”katanya.
Ternyata setelah ia diselidiki lewat teman Kang Jalal yang juga pernah kuliah di Australia bersamanya, kata temannya ia tidak pernah tamat di Australia. Dia tidak sampai menghasilkan disertasi.
“Jadi, ketika pertemuan di bandara, kang Jalal kemudian cerita bahwa dirinya kulaih S3 di Pasca UIN Alauddin Makassar, baru saya bilang, kenapa musti jauh-jauh? Kenapa tidak di Jakarta saja? Ia tidak menjawab. Mungkin merasa tidak enak apalagi sudah tidak mengajar di Pasca UIN Jakarta karena tidak memiliki kualifikasi S3. Mudah-mudahan bisa berhasil di sini pak. kira-kira ini adalah prinsip perguruan tinggi.”