Gambar Jurusan Kesmas Membentuk Duta Anti Rokok

Jurusan Kesmas Membentuk Duta Anti Rokok

UIN Oline - Mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, membentuk duta anti rokok dan dianggap sebagai sebuah terobosan baru bagi jurusan itu. Duta ini bertujuan menjadikan FIK bebas rokok.

Hal tersebut dibenarkan Zilfadhilah, salah seorang duta anti rokok FIK. Ia menuturkan program ini berawal dari tugas mata kuliah promosi kesehatan. “ Waktu itu kami ditugaskan membuat program yang berkaitan dengan anti rokok”, kata Mahasiswa Kesmas, semester III itu.

Ia menambahkan sebagai tugas menjadi duta anti rokok yakni memberi pemahaman kepada Mahasiswa untuk menjauhi rokok. Meski sebenarnya, diakui zilfa, ajakan ini masih belum efektif karena masih perlu sosialisasi dan dukungan semua pihak.

“ Termasuk dukungan dari Dekan bahkan hingga Rektor sekalipun, untuk mewujudkan kampus yang hijau dan bebas rokok”, harapnya.

Menanggapi hal ini Pembantu Dekan  (PD) III Bidang Kemahasiswaan FIK, Drs Wahyudin G mengaku mendukung penuh program ini. “Kami merespon penuh, kalau perlu menjadi contoh semua fakultas”, harapnya, saat dihubungi lewat telefon, Senin (15/10).

Sementara itu, duta anti rokok (putra;red), Syamsul Anwar, justru mengaku optimistis program ini akan berjalan lancar. “Dengan dukungan semua civitas kampus, saya yakin kita bisa menghilangkan  asap rokok di kampus ini”, tuturnya.

Mengenai pembentukan duta anti rokok ini, Syamsul menuturkan, rencananya pihak Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesmas akan mempatenkan program anti rokok mulai tahun ini.” Akan dicari duta setiap tahunnya dan terbuka untuk semua jurusan di FIK dengan dukungan yang lebih resmi dari fakultas tentunya “, tutur Mahasiswa Semester III itu.

Saat ditanya apakah mereka optimis bisa mengurangi aktivitas merokok khususnya bagi mahasiswa. Kedua duta anti rokok ini kompak optimis . Mereka menyarankan bahwa yang diperlukan hanya kebiasaan dan pola hidup yang berimbang.

Selain itu, bagi perokok aktif harus didukung pula oleh lingkungan bebas rokok agar mereka tidak terpengaruh. “Hidup seimbang adalah salah satu pola hidup sehat yakni megisi hari-hari dengan kesibukan yang positif dan ditambah  dengan olahraga”,tutur Syamsul.

Previous Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M