UIN Online – Melakukan perencanaan yang baik tentunya perlu mempunyai rumusan yang jelas, bersifat fleksible dan mempergunakan semua sumber secara efektif dan efisien. Tak hanya itu, para perencana yang kreatif dan inovatif mempunyai andil besar mendukung terlaksananya perencanaan yang baik. Terkait itu, Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPI) melakukan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Indonesia Timur di UIN Alauddin Makassar. Jum’at (15/09/2017)
UIN Alauddin Makassar dapat berbangga menjadi tuan rumah pada tahun ini dan hanya satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang mempunyai jurusan Teknik PerencanaanWilayah dan Kota (PWK). Ketua Panitia, Alif Dary Utomo terdapat lima Universitas yang ikut dalam Rakorwil kali ini diantaranya, Universitas Hasanuddin, Universitas Bosowa, Universitas Laki Dende Unaha Kendari, Universitas Sam Ratulangi Manado, dan UIN Alauddin Makassar.
“Kegiatan ini sebagai persiapan untuk Rapat Kongres selanjutnya pada tanggal 25 September 2017 mendatang. Rakorwil ini akan membahas apa saja yang akan direkomedasikan untuk kemajuan perencanaan di Indonesia Timur kedepannya,” tuturnya.
Rangkaian Rakorwil tersebut dibuka dengan Plano TOPics IV dan Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Politik dan Produk Perencanaan Dalam Pembangunan Daerah” di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Pemateri yang dhadirkan yakni, Ketua IAP Sulawesi Selatan (Sul-Sel) Muhammad Natsir DT MSP IAP, BAPPEDA Provinsi Sul-Sel Ir Muh Marhum Latif MM, Peneliti Ma’REFAT Institute Moh. Muttaqien Azikin ST, dan Pengamat Politik Arqam Azikin.
Acara tersebut berlangsung selama tiga hari pada tanggal 15 hingga 17 September 2017. Dan pada hari ketiga akan dilaksanakan Field Trip ke icon kota Makassar seperti, Benteng Rotterdam, Pantai Losari, dan Center Point of Indonesia (CPI).
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin, Aditya Putra mengapresiasi terpilihnya UIN Alauddin menjadi tuan rumah. “Semoga UIN Alauddin dapat berkontribusi dalam setiap kegiatan yang dilakukan IMPI,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum IPMI, Laode Muh Sir Iqbal menuturkan bahwa dengan kegiatan ini mahasiswa dapat menyamakan persepsi untuk berkontribusi terhadap pembangunan khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Dekan FST, Prof Arifuddin Ahmad menyampaikan bahwa mahasiswa harus mempunyai perencanaan yang baik sehingga mampu menunjukkan identitasnya sebagai penggerak perubahan. “Khususnya mahasiswa UIN Alauddin tentunya perencanaannya terdapat nuansa Islam dan menjadi penggerak perubahan yang substantive,” kata Eks Dekan Fakultas Ushuluddin Politik dan Filsafat (FUFP) tersebut.
Laporan | Andriani