UIN Alauddin Online - Program Studi Sarjana (S1) Hukum Tatanegara (Siyasah Syar'iyyah) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar secara resmi memulai Asesmen Lapangan pada Rabu, 2 Juli 2025. Kegiatan penting ini akan berlangsung selama tiga hari, hingga Jumat, 4 Juli 2025, bertempat di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar di Gowa.
Asesmen Lapangan merupakan tahapan krusial dalam proses penjaminan mutu sebuah program studi. Tujuannya adalah mengevaluasi secara menyeluruh kesesuaian antara standar yang ditetapkan dengan implementasi di lapangan. Ini mencakup tinjauan kurikulum, fasilitas, sumber daya manusia, proses pembelajaran, hingga luaran yang dihasilkan oleh program studi.
Untuk memastikan objektivitas dan kualitas asesmen, dua asesor independen ditugaskan untuk memimpin jalannya evaluasi. Kedua pakar ini memiliki rekam jejak yang teruji di bidangnya masing-masing, membawa perspektif dan keahlian yang berharga. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan program studi ke depan.
Asesor pertama adalah Prof. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.A., M.Si., seorang akademisi terkemuka dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat, Prof. Ramdani akan fokus pada aspek-aspek substantif dari program studi Hukum Tatanegara.
Mendampingi Prof. Ramdani adalah asesor kedua, Prof. Dr. Sudirman, M.A., CAHRM, yang berasal dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Keahlian Prof. Sudirman di bidangnya akan melengkapi tinjauan yang dilakukan, memastikan setiap dimensi program studi mendapatkan perhatian yang cermat.
Kehadiran kedua asesor ini disambut hangat oleh segenap civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Pihak universitas telah mempersiapkan segala kebutuhan dan dokumen yang diperlukan untuk menunjang kelancaran proses asesmen. Semua pihak berkomitmen penuh untuk kooperatif dan transparan selama kegiatan berlangsung.
Selama tiga hari ke depan, para asesor akan melakukan berbagai kegiatan, termasuk wawancara dengan pimpinan fakultas, ketua program studi, dosen, mahasiswa, hingga alumni. Kunjungan langsung ke fasilitas perkuliahan, perpustakaan, dan laboratorium juga akan menjadi bagian dari agenda. Peninjauan dokumen-dokumen akademik dan administrasi juga menjadi fokus utama.
Rektor UIN Alauddin Makassar menyampaikan komitmen perguruan tinggi terhadap “Pancacita akademik dan non-akademik”. Salah satu yang paling utama dijalankan adalah prodi yang handal, moderasi beragama yang mengakar, publikasi yang aktif, jejaring yang luas, dan data yang terintegrasi. Rektor menyatakan bahwa keandalan prodi adalah indikator utama keberlangsungan mutu pada perguruan tinggi, khususnya pada prodi-prodi yang ada.
Asesor pertama, Prof. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.A., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari akreditasi pemberian mutu, bukan hanya sekadar nilai. Ia berharap seluruh program studi di Fakultas Syariah dapat meraih predikat Unggul.
Sementara itu, asesor kedua, Prof. Dr. Sudirman, M.A., CAHRM, menyatakan adanya kerja sama erat antara para asesor dan rektor dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya Program Studi Hukum Tatanegara di UIN Makassar. Prof. Sudirman juga berharap dokumen-dokumen yang diunggah nantinya benar-benar sesuai dengan data yang valid, sehingga deskripsi yang dibuat dapat selaras dengan dokumen terlampir.
Hasil dari Asesmen Lapangan ini akan menjadi dasar bagi rekomendasi perbaikan dan pengembangan Program Studi Sarjana Hukum Tatanegara (Siyasah Syar'iyyah) di masa mendatang. Diharapkan, melalui asesmen ini, mutu pendidikan di UIN Alauddin Makassar akan semakin meningkat dan mampu mencetak lulusan yang kompeten serta berdaya saing.
Keseluruhan proses Asesmen Lapangan ini merupakan bagian integral dari upaya berkelanjutan UIN Alauddin Makassar dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikannya. Program studi Hukum Tatanegara diharapkan dapat terus berkembang menjadi pusat keunggulan dalam studi hukum Islam dan ketatanegaraan di Indonesia.