Gambar Guru Teladan Asal Barru Raih Doktor di UIN Alauddin

Guru Teladan Asal Barru Raih Doktor di UIN Alauddin

UIN Online - Guru Teladan Berprestasi I Kabupaten Barru, Kamaruddin SAg MPd meraih gelar doktornya setelah melewati Sidang Promosi Doktor di gedung Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (23/05/2012) malam.

Dalam sidang tersebut ia memaparkan disertasinya yang berjudul Kultur Sekolah dalam Upaya Pembinaan Iman dan Takwa pada Siswa Rintisan Sekolah Menengah Atas (SMA) Bertaraf Internasional di Kota Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan kultur sekolah dalam upaya dalam pembinaan iman dan takwa siswa, faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan kultur sekolah dalam upaya pembinaan Imtak, dan upaya pengembangan kultur sekolah dalam pengembangan Imtak.

Ketua DPD KNPI Kabupaten Barru ini melakukan penelitian di sekolah Rintisan SMA bertaraf Internasional di kota Makassar. Dengan menggunakan penelitian kualitatif yang menonjolkan latar alamiah, peneliti sebagai intrumen kunci, analisis dekstruktif induktif.

Pendekatannya dengan memakai metode dengan memperhatikan aspek femenologis, etnomologi, interaksi simbolik dan graonded research. Pendekatan studi yakni pendekatan teologis normatif, pendekatan psikologis, pendekatan kependidikan, dan pendekatan manajemen.

“Sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, siswa, komite sekolah, yang pengembilannnya dilakukan dengan menggunakan purpose sampling. Sampel yang dipilih selama penelitian sebanyak 38 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan catatan dokumentasi,” kata sosok yang juga merupakan Ketua Forum Guru Berprestasi Barru ini.

Hasil penelitiannya menujukkan bahwa proses penerapan kultur sekolah dalam upaya pembinaan Imtak meliputi doa bersama sebelum pembelajaran dimulai, ucapan salam ketika ketemu guru dengan siswa, penyambutan tamu, teladan guru, tadarrus al-Qur’an dan lainnya.

Dalam upaya penerapannya terdapat unsur pendukung, yaitu kebijakan pemerintah RSBI dan pendidikan agama, rumus visi misi sekolah, lingkungan sekolah, partisipasi lingkungan masyarakat serta organisasi ekstrakurikuler yang bernuansa imtak.

Sekretaris Komisi MUI Barru ini menemukan faktor penghambatnya, yakni belum memadainya kompetensi pendidik dalam dalam mengintegrasikan nilai-nilai imtak dalam pembelajaran, belum memadainya sarana dan prasarana adan faktor manajemen sekolah.

Upaya pengembangan kultur sekolah tersebut dilakukan dengan cara, optimalisasi peran kepala sekolah, optimalisasi peran dan kompetensi pendidik, peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, penegakan sangksi yang bersifat konstruktif serta menanam rasa memiliki.

Hasil penelitian Sekbid DPW BKRMI Sulsel ini ini berimplikasi, nilai-nilai kultur sekolah harus dipertahankan dan dikembangkan secara kreatif agar siswa mampu punya sifat dan perilaku positif dan tidak mudah terpengaruh ke hal yang negatif. (*)
 

Previous Post LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
Next Post GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2