Gambar Dosen Muda Ikut Pelatihan Pekerti

Dosen Muda Ikut Pelatihan Pekerti

UIN Online – Penjaminan mutu UIN Alauddin Makassar menggelar pelatihan peningkatan keterampilan dasar dan teknik instruksional (Pekerti) bagi dosen muda, Senin (28/02/2011) di gedung rektorat lantai satu kampus II Samata, Gowa.

Pelatihan akan berlangsung selama lima hari, diikuti sebanyak 30 dosen dalam lingkup UIN Alauddin dan satu orang peserta dari Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.

Menurut kepala pusat penjaminan mutu, Zulfahmi Alwi PhD, pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik dosen. “Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik dosen sehingga mereka menjadi professional dibidangnya.”

Dipaparkan pula, peserta pelatihan akan menerima materi dengan metode ceramah selama tiga hari lamanya. Sementara di hari keempat dan kelima, akan praktek membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mempraktekkan cara mengajar yang baik berdasarkan teori yang telah diperoleh.

Zulfahmi berharap, dengan ikutsertanya dosen dalam pelatihan Pekerti hasil pembelajaran di UIN akan semakin meningkat. “Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini dosen menguasai desain instruksional dan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas," harapnya.

Sementara itu, rektor Prof Dr H A Qadir Gassing HT MS saat membuka pelatihan mengatakan Pekerti bagi dosen muda sifatnya wajib. "Dosen muda wajib hukumnya ikut Pekerti, karena perkembangan metode pengajaran sangat dinamis," tegas Prof Qadir.

Malah, mantan pembantu rektor bidang akademik ini, meminta kepala pusat penjaminan mutu agar memprogramkan pula pelatihan Applied Approach (AA), yang ditujukan bagi dosen senior. "Saya minta kepala penjaminan mutu memprogramkan AA bagi dosen senior dan professor kita," ujar Prof Qadir.

Prof Qadir menuturkan, sewaktu masih menjabat pembantu rektor bidang akademik (PR I), dirinya pernah menerima keluhan melalui SMS (short message service) sebanyak 12 kali dari mahasiswa. "Waktu menjabat PR I lalu, saya menerima SMS dari 12 orang mahasiswa yang mengeluhkan metode mengajar dosennya, dua bergelar guru professor, empat berpangkat lektor kepala dan enam berpangkat dibawahnya," tuturnya.

Selain itu, dihadapan para dosen muda Prof Qadir mengingatkan kembali tugas dosen selain dari tugas mengajar. "Selain mengajar, dosen memiliki tugas pokok meneliti, mengabdikan ilmunya ditengah masyarakat serta 'ditambah' wajib menjadi ahli dibidangnya."
Previous Post Dukung Transparansi Publik, UIN Alauddin Hadiri Bimtek PPID KI Pusat 2025
Next Post Kepemimpinan Baru, Semangat Baru: UIN Alauddin Gelar Sertijab Biro AAKK dan AUPK