UIN Alauddin Online - Aksa S Pd M Pd, seorang Dosen Program Studi (Prodi) Sejarah Kebudayaan Islam di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar telah meluncurkan bukunya yang keenam berjudul "Dou Donggo Menggugat: Sisi Kelam Sejarah Indonesia Era Orde Baru".
Dengan latar belakangnya yang kaya dalam penelitian sejarah, Aksa terus berkontribusi dalam mendokumentasikan dan menganalisis gejolak sosial di berbagai kawasan, khususnya di Bima.
Sebelumnya, Aksa telah menerbitkan lima buku yang membahas berbagai aspek sejarah dan budaya. Di antaranya adalah "Gerakan Islam Transnasional: Sebuah Geliat Gerakan Hizbut Tahrir di Indonesia Era Kontemporer" pada tahun 2017, selanjutnya adalah "Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 9" pada 2018.
Ketiga adalah "Karena Pendidikan Itu Penting" pada tahun yang sama, "Yang Pertama Yang Ku Kenang" pada 2019, dan kelima "Hidup Damai Dalam Perbedaan: Potret Moderasi Beragama Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal di Donggo, Bima" pada 2022.
Buku terbarunya, "Dou Donggo Menggugat," mengupas sisi kelam sejarah Indonesia pada masa Orde Baru, khususnya dalam konteks Donggo, Bima. Aksa menyajikan analisis mendalam tentang gejolak sosial, perubahan politik, dan dampaknya terhadap masyarakat setempat.
Karyanya tersebut diharapkan dapat menjadi kontribusi berharga dalam pemahaman sejarah dan budaya di wilayah tersebut. Selain sebagai penulis buku, Aksa juga dikenal sebagai peneliti yang produktif dalam menghasilkan artikel jurnal ilmiah.
Sejumlah tulisannya telah terbit di berbagai jurnal ternama, termasuk Yupa: Historical Studies Jurnal, Unmul. Attoriolog: Jurnal Sejarah UNM, Jurnal Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, UIN Alauddin Makassar, Jurnal Potret Pemikiran, IAIN Manado, Jurnal Al-Qalam, Litbang Agama Makassar, Jurnal Harmoni, dan Kemenag RI.
Prestasinya tidak hanya di tingkat nasional, namun juga internasional dengan beberapa jurnal yang terindeks Scopus, seperti Q2 Migration Letters London dan Q2 Education and Psikologi Turkiye.
Keberhasilan Aksa dalam penelitian dan publikasi menjadikannya sebagai salah satu kontributor utama dalam pemahaman sejarah, budaya, dan sosial di Indonesia khususnya kajian Sejarah di Bima NTB.
