Gambar Dema FST UIN Alauddin Gelar Indonesia Saintek Summit

Dema FST UIN Alauddin Gelar Indonesia Saintek Summit

UIN Alauddin Online – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar sukses menggelar Fastern Indonesia Saintek Summit di Gedung Auditorium Kampus II, Kamis 18 September 2025. 

Acara ini menghadirkan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, S.H. sebagai pemateri utama dan dibuka resmi oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis.

Kegitan ini membahas Sinergi Kampus, Pemerintah, dan Profesi Menuju Kota Mulia: Makassar sebagai Lokomotif Pembangunan Indonesia Timur.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya Fastern Indonesia Saintek Summit. Ia berharap event seperti ini terus dilanjutkan.  

"Saya terharu dan bangga, dan berharap Dema melanjutkan trend ini," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyoroti potensi besar Makassar sebagai pusat perdagangan dan jasa di Indonesia Timur. 

Menurutnya, sinergi kuat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Ia secara khusus mengajak mahasiswa UIN Alauddin untuk mencari solusi atas masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah.

"Hari ini, Pemerintah Kota Makassar begitu peduli dengan sistem pengelolaan lingkungan yang terintegrasi," kata mantan CEO PSM Makassar itu. 

Ia juga menyoroti kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Makassar yang sudah berada di tahap "waspada" dan diperkirakan akan penuh dalam waktu kurang dari dua tahun jika tidak diintervensi.

Walikota yang akrab disapa Appi ini mengungkapkan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan sampah melalui sebuah siklus terintegrasi yang berujung pada urban farming. 

Ia mengajak mahasiswa UIN untuk berkolaborasi dengan pemerintah, tidak hanya berdiskusi namun juga menciptakan solusi nyata yang dapat diimplementasikan di masyarakat, seperti menciptakan insinerator sampah yang efektif.

Ketua Dema FST, Muhammad Alwi Nur mengatakan Fastern Indonesia Saintek Summit digelar berangkat dari kesadaran Kota Makassar yang merupakan pusat kegiatan di kawasan Indonesia Timur. 

Menurutnya, kota ini masih menghadapi berbagai persoalan, mulai dari keterbatasan ruang terbuka hijau, integrasi transportasi yang belum optimal, hingga pengelolaan sampah yang menjadi tantangan serius. Karenanya, forum ini dihadirkan untuk mendorong kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan profesi.


Penulis: Fathiyah - Mahasiswa Magang Prodi KPI Alauddin Makassar

Previous Post Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Ajarkan Siswa SDN 31 Lau Cara Buang Sampah yang Benar
Next Post UIN Alauddin Dampingi Menag Jenguk Korban Insiden Kebakaran Gedung DPRD di RS Grestelina