Gambar Debat Panas, Isu Serius: Mahasiswa UIN Bicara Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

Debat Panas, Isu Serius: Mahasiswa UIN Bicara Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

UIN Alauddin Online - Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP), Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar berbagai lomba dengan tema “PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual)”. Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye Zero Tolerance terhadap Kekerasan Seksual di lingkungan kampus.

Salah satu agenda yang digelar adalah Lomba Debat yang telah memasuki tahap semi final pada Senin, 1 Desember 2025. Proses pelaksanaan berlangsung di Ruang Rapat Senat, Gedung Rektorat, Kampus II Samata.

Babak semi final mempertemukan empat tim dari empat fakultas berbeda. Sesi pertama menghadirkan tim dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan melawan Fakultas Syariah dan Hukum, sementara sesi kedua mempertemukan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Dua mosi debat yang diangkat berkaitan erat dengan isu aktual. Mosi pertama berfokus pada kebijakan dalam menghadapi kekerasan seksual, sedangkan mosi kedua menyoroti pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung korban kekerasan seksual. Masing-masing tim diberi kesempatan untuk menyampaikan argumen, memberikan sanggahan, dan menjawab pertanyaan dari dewan juri.

Kegiatan ini tidak hanya menguji kemampuan berpikir kritis mahasiswa, tetapi juga diselingi dengan sesi interaktif bersama audiens. Penonton turut diberi kesempatan menjawab pertanyaan dari pemerhati debat.

Dewan juri melakukan penilaian berdasarkan argumentasi, ketajaman analisis, kemampuan retoris, dan relevansi dengan tema PPKS. Hasil penilaian akan diumumkan pada penutupan rangkaian acara yang akan digelar pada 4 Desember 2025 di Auditorium Kampus II.

Lomba debat ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan PSGA UIN Alauddin, selain lomba esai, lomba poster, serta pemilihan Duta PPKS. Seluruh kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terkait isu kekerasan seksual serta membangun komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan berkeadilan gender.

Dengan diselenggarakannya lomba debat ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan dalam wacana akademik, tetapi juga mampu membawa nilai-nilai perlindungan dan keberpihakan terhadap korban dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus.

Penulis: Fina Efendi - Mahasiswa Volunteer Humas, Prodi Ilmu Komunikasi

Previous Post Kemenag Anugerahkan Harmony Award 2025, Apresiasi Daerah dan FKUB Terbaik Jaga Kerukunan
Next Post Dirjen PHU Resmikan Pembukaan SPIHU Angkatan I Makassar