Gambar Rektor Dorong Penguatan Bank Data Terintegrasi di UIN Alauddin

Rektor Dorong Penguatan Bank Data Terintegrasi di UIN Alauddin

UIN Alauddin Online - Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPAD) UIN Alauddin Makassar menggelar kegiatan Penyamaan Persepsi Penguatan Data di Ruang Rapat Senat Lantai IV, Gedung Rektorat, pada Jumat, 28 November 2025.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Kepala Biro AUPK, Kepala PUSTIPAD, para Ketua Lembaga, Kepala Tim, Kepala Tata Usaha (KTU), para Dekan dan Wakil Dekan, serta para Ketua Jurusan.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan J uhannis, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting yang sudah lama diharapkan, terutama dalam memperbaiki tata kelola data kampus yang selama ini belum terintegrasi secara memadai. Ia menegaskan bahwa berbagai persoalan data muncul karena UIN Alauddin belum memiliki bank data yang kuat dan konsisten.

“Setelah sekian lama, kita selalu berhadapan dengan berbagai persoalan karena data kita belum terintegrasi. Kita belum memiliki bank data yang cukup bagus,” ujar Prof. Hamdan.

Rektor menjelaskan bahwa integrasi data dibutuhkan untuk memastikan konsistensi informasi. Selama ini, pimpinan sering memberikan jawaban berbeda atas satu jenis data karena perbedaan sumber. Ketidakkonsistenan tersebut menyebabkan data tidak akurat dan sulit digunakan. Padahal, seluruh data sebenarnya tersedia, hanya saja tersebar dan belum terhubung secara sistematis.

Ia memaparkan manfaat integrasi data, mulai dari penyamaan informasi antarunit, kemudahan akses, efisiensi operasional, otomatisasi sistem, hingga penerapan single source of truth sebagai dasar pengendalian dan pengambilan keputusan.

Ke depan, Prof. Hamdan membayangkan sebuah sistem yang mampu menampilkan informasi kampus secara real-time, termasuk aktivitas belajar-mengajar di setiap fakultas dan program studi. Ia membuka kemungkinan perlunya perangkat pendukung seperti sistem pencatat kehadiran berbasis fingerprint atau teknologi serupa.

“Inilah yang kami harapkan. Semua unit harus aktif memperbarui data—prodi, KTU, dekan, wakil dekan hingga tingkat universitas. Kita juga akan menempatkan operator khusus agar pembaruan data berjalan optimal, sehingga real-time data bisa terwujud,” tegasnya.

Menurutnya, integrasi data akan menjadi alat kontrol yang efektif karena dapat menunjukkan unit mana yang aktif dan mana yang tidak dalam memperbarui data, termasuk pada aspek kepegawaian, SDM, dan kegiatan seremonial.

“Kita sedang berproses menjadi perguruan tinggi yang disebut center of excellence dalam pengelolaan kelembagaan. Hari ini kita mulai menyamakan persepsi, menerima masukan, dan kita lihat perkembangan setelah satu bulan,” tutupnya.

Previous Post ILF UIN Alauddin: DPD RI Dorong Konsep "Green Democracy" Wujud Musyawarah Mufakat
Next Post Basnang Said Ungkap Perjuangan Santri Mendapat Pengakuan di Dunia Pendidikan